Bogor Times, Kota - Sebanyak 800 unit alat pendeteksi cepat (Rapid Test) virus corona atau Covid-19 yang diterima Pemkot bogor. Alat akurasi itu dari Pemprov Jawa Barat pada Rabu (25/03/2020) pagi ini, rencananya akan beroprasi pekan ini.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, pelaksanaan rapid test akan segera dilakukan secara terpisah di delapan lokasi, yakni di enam Puskesmas Induk setiap kecamatan, RSUD, dan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor.
Dedie menyebut, tes cepat virus corona untuk sementara baru bisa dimanfaatkan bagi tenaga medis dan warga masyarakat yang rentan terhadap resiko terpapar Covid-19.
"Alat rapid tes sebanyak 800 unit baru saya terima. Perkiraan untuk pelaksanaan tes setiap unitnya memakan waktu lima menit sehingga membutuhkan waktu sekitar 4.000 menit atau 66,6 jam. Waktu 66,6 jam itu, jika dibagi 24 jam dalam sehari maka waktu pelaksanaanya diprediksi sekitar 2,7 hari," ujar Dedie melalui rekaman video, Kamis (26/3/2020).
Dedie memastikan, pelaksanaan rapid test akan digelar minggu ini, namun ia belum bisa memastikan kapan harinya. Dia menegaskan bahwa rapid test akan terlaksana tanpa mencampur warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dengan pasien dalam pengawasan (PDP).
"Tinggal dibagi nanti, mana yang orang dengan risiko (ODR), mana orang dalam pemantauan dan kemudian pasien dalam pengawasan, dan juga lingkaran dalam mereka yang positif Covid-19," jelasnya.
Pemkot Bogor saat ini, lanjut Dedie, telah menyiapkan sebanyak 31 tenaga medis untuk diberikan pelatihan sebagai pelaksana rapid test tersebut. Pihaknya juga telah mendata siapa saja peserta yang bisa mengikuti rapid test nantinya.
