Bogor Times, Kota-Menjadi rahasia umum. Sejumlah warga dan perusahaan pembiayaan tak jarang yang mengeluhkan aksi pemerasan hingga penipuan yang dilakukan oknum dari organisasi kemasyarakatan (Ormas) melalui kendaraan yang mengalami kredit macet.
Umumnya aksi itu dilakukan secara berkelompok maupun perorangan. Melalui status unit kendaraan Over Kredit.
Direktur LBH Sembilan Bintang, Raden Anggi Triana Ismail, mengatakan untuk mendapat kendaraan kredit macet dari tangan konsumen, para oknum biasanya bergerak terorganisir hingga pada teknis pemasangan iklan di berbagai media.
"Mereka sangat terorganisir. Selain kerja-kerja tim internal. Saya menduga mereka juga bekerjasama dengan rental mobil,"ucapnya.
Menurutnya banyak ditemui kasus yang menyasar pada konsumen dengan kondisi keuangan tidak sehat yang tidak mengetahui tata cara over kredit kendaraan.
"Korbannya hanya melihat harga murah. Jadi tak curiga dengan oknum ormas. Tampa tau prosedur tentang over kredit,"tuturnya.
Untuk oknum yang beraksi secara perorangan, dikatakan Anggi memiliki cara kerja yang khas. Mereka lebih cenderung melakukan penipuan murni, ketimbang memeras. Dalam banyak kasus, pelaku melibatkan peran rental mobil yang longgar dalam peraturan.
