Bogor Times- Autopsi dalam bentuk tidak bakunya berasal dari kata otopsi atau Bedah siasat atau Pascanilai. Ia adalah investigasi medis jenazah untuk memeriksa sebab kematian.
Kata "autopsi" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "lihat dengan mata sendiri" dan kata "nekropsi" yang juga berasal dari bahasa Yunani artinya "melihat mayat".
Autopsi merupakan salah satu prosedur medis dalam istilah kedokteran untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh pada tubuh orang yang sudah meninggal. Umumnya, prosedur ini dilakukan guna mengetahui penyebab kematian seseorang.
Baca Juga: Tewas Tertabrak Kreta, Warga Bogor Diautopsi, Simak Pengertian Autopsi
Manfaat dan tujuan Autopsi
Diterangkan dalam laman resmi National Center for Biotechnology Information, autopsi bisa saja dilakukan pada seluruh atau beberapa bagian tubuh saja. Hal ini bergantung pada kemungkinan penyakit yang diderita seseorang sebelum meninggal ataupun kesepakatan dari pihak keluarga.
Umumnya, proses autopsi harus mendapatkan izin dari ahli waris atau pihak keluarga korban terlebih dahulu. Namun, izin ini juga dapat diberikan oleh yang bersangkutan sebelum meninggal. Selain itu, prosedur autopsi juga memerlukan izin dari pihak keluarga atau yang bersangkutan sebelum meninggal.
Tersapat juga beberapa suber yang menerangkan fungsi dan tujuan Autopsi, sedikitnya terdapat dua tujuan dari autopsi.
1. autopsi medis yang berguna untuk mengetahui penyebab kematian seseorang yang dinilai tidak wajar. Autopsi ini biasanya dilakukan oleh tim penyidik dan ahli forensik guna mengusut suatu kasus pembunuhan.
2. autopsi akademis yang dilakukan oleh peneliti, akademisi, ataupun mahasiswa. Autopsi ini biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memperluas pemahaman saintifik medis terkini serta berguna sebagai pembelajaran bagi mahasiswa.
Prosedur Autopsi
Walaupun secara mendetail prosedur autopsi akan berbeda-beda tergantung keperluan dan perizinan yang didapatkan, secara umum, menurut Johns Hopkins Medicine, prosedur autopsi dapat dilakukan sebagai berikut:
Pemeriksaan visual secara menyeluruh pada tubuh, termasuk organ internal.
Pemeriksaan mikroskopis, kimia, dan mikrobiologi terhadap organ, cairan, dan jaringan pada tubuh.
Dalam beberapa kasus, organ yang diperiksa perlu diambil dan diawetkan guna pengecekan dan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.