Bogor Times-Hermanto (45) warga Pinus RT 2 RW 2 Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, mengaku khawtir terkait adanya pepohonan di sekitar rumahnya yang berada di atas tanah bergerak.
"Pohon besar dekat rumah saya sangat menghawatirkan," kata dia pada Kamis 4 Mei 2023.
Hermanto mengaku takut jika pepohonan tersebut menimpa rumahnya dan bahkan mengancam keselamatan keluarganya.
Oleh karena itu, Hermanto meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mengambil langkah terkait kondisi pepohonan yang rawan tumbang tersebut.
Baca Juga: Diduga Bermasalah, Dirut BUMDes Kartim Disurati BPD
Menurut Hermanto, kondisi ini sangat membahayakan, terutama karena tanahnya sudah mulai terkikis dan pernah mengalami longsor. Hal ini sangat memungkinkan pepohonan tersebut tumbang dan menimpa rumahnya dan rumah 15 kepala keluarga (KK)
lainnya.
Sebelumnya, longsor yang disertai pohon tumbang juga terjadi menimpa atap rumahnya yang terjadi pada bulan Oktober 2022 dan sebagian atap rumahnya pun pada saat itu tertutup tanah.
Akibat kejadian itu,anaknya mengalami luka-luka pada ke dua bagian kakinya.Rumah tetangganya pun juga ikut rusak akibat ditimpa pohon.
Baca Juga: Momentum Lebaran, Warga Sukamakmur Gelar Festival Kuluwung
Hermanto pun berharap pemerintah dapat memotong atau menebang pepohonan yang rawan tumbang agar kondisi di sekitar rumahnya lebih aman.
Dia mengatakan,pada saat membeli rumahnya kondisi tanah tersebut memang sudah labil.
“Namun,alasan saya membeli rumah tersebut karena keadaan keuangannya yang cukup terjangkau dan memiliki sudah memiliki AJB juga menjadi pertimbangan dalam membeli rumah tersebut,”kata Hermanto.
Hermanto pun berharap Pemerintah Kota Bogor dapat memahami kekhawatirannya dan memberikan solusi yang tepat agar kondisi di sekitar rumahnya lebih aman dan nyaman untuk ditempati.
“Memang tidak semua pohon bisa dipotong atau ditebang karena beberapa pohon memiliki resiko yang cukup besar jika semua ditebang, namun saya berharap pemerintah dapat memotong atau menebang pohon-pohon yang rawan tumbang agar dapat mengurangi risiko yang ada.
Hermanto juga menjelaskan bahwa dia telah melaporkan masalah ini kepada pihak kelurahan, namun hingga saat ini belum ada tindakan dari kelurahan.
Artikel Terkait
Benang Merah Aktivis PMII dan Tragedi Amarah 1996
Viral! Perwira Polisi Dukung Anak Kandung Aniaya Mahasiswa
Longsor Nanggung Bogor, 7 Kampung Terdampak
Pelantikan IKMABO-BR, Kakesbangpol: Jangan Jadi Asing di Wilayah
IKANU Mesir Gelar Halal Bihalal: Penguatan Sinergi Alumni dan NU dalam Berkhidmah
Anak Muda Indonesia, Yuk Ikuti Jejak Haikal Jihad
Warga Desa Karang Asem Timur Pertanyakan Kinerja BUMdes, Warga: Miliaran Rupiah Entah Kemana?
PKUMI Hadirkan 20 Kedubes Bahas Islamophobia dan Antisemitism
Momentum Lebaran, Warga Sukamakmur Gelar Festival Kuluwung
Diduga Bermasalah, Dirut BUMDes Kartim Disurati BPD