Bogor Times-Bencana alam berupa kekeringan yang sering terjadi di musim kemarau panjang. Salah satu penyebabnya tanahnya yang terlalu kering sehingga banyak tanaman atau pepohanan yang kering dan mati disertai lahan yang rusak. Mahasiswa KKN Tematik 2023 UIKA melakukan reboisasi di Kawasan Desa Cogreg Parung, Kabupaten Bogor, belum lama ini (30/10/2023).
Mahasiswa yang terdiri dari 18 orang yang berasal dari berbagai prodi dan fakultas melakukan program penghijauan atau reboisasi yang ditemani oleh tokoh masyarakat di Desa Cogreg.
Mereka menanam sebanyak 1030 bibit tanaman dengan jenis pohon durian, alpukat, kayu sengon, kayu basah, kayu jati, pucuk merah, dan tananman hias lainnya. Penanaman tanaman dan berbagai jenis pohon ini didasarkan dengan kondisi dan jenis tanah di lokasi penanaman yang mampu beradaptasi dengan suhu lingkungan.
Baca Juga: FBBN 2023 Kembali Digelar, Digelar Karnaval dan Bursa Tanaman Hias
Kawasan Desa Cogreg yang dijadikan lokasi reboisasi karena terdapat lahan kosong yang butuh ditanami tanaman atau pepohonan yaitu di SDN 02 Desa Cogreg, SDN 03 Desa Cogreg, serta untuk seluruh wilayah Desa Cogreg yang memiliki delapan RW yang dipimpin oleh empat Kepala Dusun Cogreg.
Kawasan tersebut yang dijadikan lokasi reboisasi disebabkan karena kemarau yang berkepanjangan dan curah hujanyang rendah. Sehingga menyebabkan kekeringan dan kondisi suasana yang gersang. Oleh sebab itu, mahasiswa memberikan solusi untuk melakukan program penghijauan.
“Program ini dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2023 oleh kami kelompok 28. Lebih dulu kami mengajukan bibit ke BPDAS (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai) menerima 650 bibit dan 380 bibit yang diberikan dari donatur. total keseluruhan bibit tanaman yaitu 1030 yang disebar ke seluruh wilayah Desa Cogreg yang diwakilkan 8 RW dan 4 Kepala Dusun Cogreg,” ujar kordinator lapangan Ruhiyatna Rahman.pada Kamis 31 Agustus 2023.
Baca Juga: Dedie A. Rachim: Generasi-Z Harus Jadi Pejuang Kebersihan Bangsa
Rahman menerangkan, program ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya antisipasi kekeringan yang terjadi di wilayah Cogreg.
Penyebab kekeringan yang terjadi dikarenakan curah hujan yang jarang di Desa Cogreg Parung Kabupaten Bogor.
Tentu saja kekeringan yang umumnya terjadi dikarenakan curah hujan yang rendah yang menyebabkan perubahan iklim, suhu bumi yang naik diakibatkan rendahnya tingkat produksi uap air dan awan.
Baca Juga: Dina Lara Bersama LBH BaraJP Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Hal ini menyebabkan kemarau yang terjadi berkepanjangan tanpa adanya solusi dari Lembaga pemerintah atau elemen masyarakat. Maka dari itu, penanaman bibit tanaman atau pohon bersama mahasiswa KKN-T 2023 UIKA di Desa Cogreg ini diharapkan dapat membantu perbaikan ekosistem, mencegah kekeringan yang melanda, dan membuat cuaca tidak gersang kembali dengan ditanamnya tanaman serta jenis pepohonan.
Langkah antisipasi bencana alam memang harus dilakukan banyak pihak, baik untuk jangka Panjang atau pendek. Reboisasi merupakan langkah pengembalian fungsi hujan yang perlu dilakukan. Maka dari itu, Mahasiswa yang hadir membawa solusi untuk masalah kekeringan yang melanda Desa Cogreg Parung, Kabupaten Bogor.
Cc.Shofi Hanifatunnisa
Artikel Terkait
Dina Lara Bersama LBH BaraJP Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Misteri Pembunuhan Pemuda Aceh: Apakah Rencana atau Spontan?
Bersatu Melawan Bahaya Pencabulan Anak: Edukasi dan Langkah Nyata untuk Lindungi Generasi Muda
Penegakan Hukum Harus Tegas, Agar Kasus Mutilasi Tak Terulang
BPJS Kesehatan Imbau Masyarakat Daftarkan Bayi Baru Lahir Maksimal 28 Hari
Rafael Alun Didakwa Korupsi Rp 111 Miliar, Bantah Tuduhan KPK
Peradi Pergerakan Prihatin dengan Pernyataan Kate Lim Terkait Imunitas Advokat
Dedie A. Rachim Terima Lencana Dharma Bhakti, Kota Bogor Juara Kwarcab Juara 2023
Dedie A. Rachim: Generasi-Z Harus Jadi Pejuang Kebersihan Bangsa
FBBN 2023 Kembali Digelar, Digelar Karnaval dan Bursa Tanaman Hias