Bogor Times -Pembakaran Al-Qur'an di Swedia berulang kali terjadi. Jika sebelumnya dilakukan politisi sayap kanan Erasmus Paludan, kali dilakukan oleh laki-laki asal Irak yang pindah ke Swedia, Salwan Momika. Lebih memprihatinkan lagi, aksi provokatif yang mengatasnamakan kebebasan berekspresi tersebut dilakukan di depan masjid di Stockholm pada saat idul adha.
Salwan Momika adalah pria pengungsi asal Irak berusia 37 tahun. Momika melarikan diri dari Irak ke Swedia sejak beberapa tahun lalu.
Indonesia dengan penduduk Muslim terbesar di dunia tidak membenarkan aksi Salwan Momika itu. Protes dan kecaman Pemerintah RI dilakukan langsung oleh Kementerian Luar Negeri. Karena menurut Kemlu RI, aksi tersebut mencederai umat Islam di dunia.
Baca Juga: Ucapan Salam, Ibadah Ringan dengan Ekses Besar
“Tindakan ini sangat mencederai perasaan umat Muslim dan tidak bisa dibenarkan,” kata Kementerian Luar Negeri, Kamis lalu lewat twitternya.
Kemlu RI menyatakan bahwa kebebasan berekspresi juga harus menghormati nilai dan kepercayaan agama lain. “Indonesia bersama negara anggota OKI di Swedia telah menyampaikan protes atas kejadian ini,” jelas Kemlu.
Indonesia juga mengecam keras aksi provokatif Pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan Salwan Momika di depan Mesjid Raya Södermalm, Stockholm itu.
Baca Juga: Bhabinkamtibmas Polsek Cibinong Lakukan Silahturahmi Ke Ponpes Arrosyd
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor juga turut mengecam keras aksi Pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan oleh Salwan Momika ini. Aksi tersebut berpotensi mengganggu keharmonisan kehidupan beragama di dunia.
"Kami mengecam keras aksi Salwan Monika ini. Aksi ini adalah bentuk nyata tindakan yang dapat mengganggu keharmonisan kehidupan beragama," tegas Abdul Rochman, Sekretaris Jenderal PP GP Ansor, Jumat lalu.
Adung, sapaan akrabnya, menambahkan, NU selama ini berupaya mewujudkan keharmonisan kehidupan beragama di dunia sehingga aksi Salwan ini sangat mengganggu.
Baca Juga: Ciadeg Longsor, KRL Bogor-Sukabumi Berhenti Operasi Sementara
"Salah satu hasil Pertemuan R20 yang diselenggarakan NU adalah upaya mendorong saling pengertian, budaya damai, dan hidup berdampingan dengan harmoni di tengah keragaman masyarakat, agama, dan bangsa di dunia. Tentu saja aksi Salman ini sangat disayangkan," tegas dia.
Kronologi Pembakaran Al-Qur'an oleh Salwan Momika
Tak hanya membakar Al-Qur'an, Momika awalnya merobek beberapa lembar Al-Qur'an, kemudian menggosoknya ke bagian sepatu dan membakarnya, demikian informasi dari kanal televisi publik Swedia, SVT.
AFP melaporkan, Momika menginjak-injak Al-Qur'an, memasukkan potongan daging secepatnya ke dalamnya, membakar beberapa halaman sebelum menutupnya, dan tendangannya seperti bola, sambil melambai-lambaikan bendera Swedia.
Tindakan Momika dilakukan di depan umum. Sekitar 200 orang melihat tindakan kontroversial Momika, termasuk pihak yang tidak setuju.
Momika, yang mengenakan celana krem dan kemeja, berbicara kepada beberapa orang melalui megafon. Suasana di lokasi di bawah pengawasan polisi yang ketat disertai para penentang yang meneriakinya dalam bahasa Arab.