Bogor Times - Adu mulut terjadi antara supir Truk, Riko dan kenek Reza dengan beberapa anggota ormas Pemuda Pancasila (PP). Kejadian itu dimulai tergulingnya tronton depan proyek RSUD Bogor Utara pada Jumat (3/9) sekitar Pukul 01.00,
Kejadian berawal ketika anggota ormas menjaga proyek pembangunan RSUD mengatur masuknya trailer pengangkut barang yang hendak masuk ke lokasi proyek RSUD. Saat itu, oknum ormas meminta truk tronton nopol F 8396 HO pengangkut pasir untuk menepi ke pinggir jalan. Tiba tiba truk yang diparkir oleh oknum PP terprosok ke lubang bekas galian PLN.
"Saya diarahin sama anggota PP, sampai truk terguling. Karena saya diomelin bos saya minta pertanggungjawaban ke anggota PP," kata dia.
Baca Juga: Antisipasi Permainan Bong Tanah, Kuasa Hukum PT.Ferry Soneville (PT.FS) Berikan Jelaskan Soal PSU
Ia mengaku saat meminta pertanggungjawaban tiba-tiba beberapa orang anggota mengancam untuk melakukan anarkis.
"Saya didempet beberapa orang. Mereka ancam saya mau pukuli saya" ucapnya.
Setelah mengancam, sambung Riko, gerombolan oknum ormas tersebut pergi.
"Dia pergi ga bertanggung jawab," pungkasnya.
Baca Juga: Tarif Vaksinasi Gor Pakansari Rp 25-100 ribu, Klas Eksekutif Tanpa Antrian Lama
Akibat kejadian itu, Riko bersama Reza tidak bisa melanjutkan perjalanan liburan. Ia harus menunggu bantuan mobil derek.
Saat dikomfirmasi, ketua PP Desa Cogreg, Erik Barong membantah adanya pristiwa tersebut.
"Engga! Engga ada itu, bohong!," tegasnya.
Ia bercerita, oknum-oknum PP yang dipercaya untuk menjaga kondusifitas lokasi proyek. Selain juga amanat dari tokoh masyarakat, Suherdi (mantan kades) yang juga pengurus aktif PP.
"Saya punya tanggungan jaga jalur. Ketika saya atur jalur tiba-tiba truk terperosok," tuturnya.
Anehnya, supir tersebut meminta tolong dengan bahasa kasar sehingga menyulut anggota yang berjaga di pos.
"Truknya terguling supirnya mau minta tolong tapi sambil gentak-gentak. Penjaga pun tersulut," ucapnya.