Bogor Times - Lahan pertanian kini sangat menghawatirkan hutan yang menjadi tambang, sawah yang berubah menjadi pabrik, dalam sehari saja di Jawa Barat Sekitar 5 - 10 Hektar dalam sehari lahan beralih fungsi.
Tidak hanya lahan, minat masyarakat untuk bertanipun ikut menurun, sulit menemukan penerus para petani yang tengah lanjut usia, karena pemuda di era moderen ini lebih rela hidup dibawah telunjuk orang lain ketimbang mengelola lahan pertanian.
Tidak hanya itu tidak jarang pihak - pihak tertentu memaksakan kehendak lahan hijau menjadi area pabrik atau pertamabangan karena nafsu birahi dari manusia tersebut.
Fahreza Berliansyah Ketua PMII Cabang Kota Bogor mengatakan, Sebetulnya Indonesia ini kekayaan alamnya luar biasa, namun tidak jarang konflik terjadi antar masyarakat dan pengusaha, tetapi sering terjadi malah masyarakat yang menjadi korban, lahan dirampas tidak sedikit juga yang di kriminalisasi.Minggu,(26/9/21).
"Hari Tani merupakan peringatan bahwa Indonesia merupapakan negara yang kekayaan alamnya luar biasa kaya, namun konflik terkait penguasaan lahan sering sekali terjadi antara masyarakat dengan pengusaha, padahal pokok masyarakat Indonesia tergantung dengan penghasilan pangan dari sentral pertanian", Ujar Fahreza.
Baca Juga: Nasehat Habib Lutfi Bin Yahya Mengenai Jodoh.
Menurut Fahreza selama petani tidak dipenuhi hak - haknya sebagai mana yang di atur dalam UUD nomor 19 Tahun 2019, kehidupan petani tidak akan maju, karena petani merasa tidak dilindungi oleh pemerintah,bukan hanya ketika ada konflik dengan pengusaha oknum yang memeras hasil tani pun masih banyak di negeri kita ini.
"kehidupan petani tidak akan maju jika pemerintah tidak menjamin hidup petani secara merata, masih banyak oknum yang memeras hasil tani sehingga kehidupan petani belum terjamin makmur, padahal petanilah pahlawan pangan di negri ini, sebagai refleksi pengingat tentunya masyarakat harus peduli terhadap kaum petani khususnya warga pergerakan bagaimana bisa ikut membantu kesejahteraan petani, ikut membangun citra petani menguat secara regulasi dan advokasi,"Ujar Pria Asli Bogor ini.
Baca Juga: Indonesia Dikuasai Cina Yang Mana. Bahasa Sederhananya Konglomerat Model Baru.
Tidak hanya merefleksi hari tani Pergerakan Mahasiswa Islam Indoensia (PMII) Pengrurus Cabang Kota Bogor, dalam program kerjanya akan kembali membangun minat anak milenial untuk bertani, khususnya di wilayah Kota Bogor yang semakin sempit lahan pertaian dan petani yang semakin langka.
Baca Juga: Hukum Cryptocurrency Hingga Kesehatan Menjadi Bahasan Dalam Munas-Konbes NU
"Rencana kedepan juga kita dari PMII akan membangun kembali minat anak Muda dalam hal bertani, khusunya di wilayah kota yang jarang terdapat pertanian, bisa menjadi salah satu gebrakan untuk mengajak minat kaum milenial terhadap tani, khusunya di bidang pertanian modern seperti sekarang ini, sehingga bertani bisa menjadi salah satu aktivitas kaum muda yg positif," Tutup Eza.