Bogor Times-Percepatan vaksinasi terus digenjot Pemerintah Kabupaten Bogor.
Hari ini warga desa Curug Kecamatan Gunung Sindur berbondong-bondong melakukan vaksinasi Sinovac Di pelataran kantor desa Curug nampak anggota personil dari TNI dan dinas kesehatan mulai berjaga dan melayani para warga satu persatu yang ingin melaksanakan vaksinasi.
"Di prediksi ada 100 peserta kemungkinan akan bertambah," kata Staf Desa Curug, Asep pada Selasa 11 Januari 2022. Hingga saat ini proses vaksinasi masih berjalan.
Baca Juga: MUI: Tendang Sesajen Disemeru Sama Dengan Menghina Adat
Baca Juga: Diduga Karea Taraget Politik di DKI Jakarta, Hubungan Megawati dan Jokowi Merenggang
Baca Juga: Saling Lapor, Kini Yusuf Mansur Polisikan Pihak Yang Terkait Investasi
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil alias Emil putar otak atas segera kadaluarsanya 180 Ribu Dosis Vaksin dengan membuat beberapa skenario agar pemanfaatan vaksin dapat maksimal dan segera bisa digunakan.
Menurut Ridwan Kamil, beberapa skenario yang sudah dibuat Pemprov Jabar untuk mengoptimalkan vaksin yang hampir kadaluarsa ini yaitu dengan memaksimalkan untuk anak usia 6-11 tahun. Namun, hal itu juga akan dibarengi dengan vaksin booster.
"Keputusan, sambil percepat vaksin usia 6-11 tahun bagai objek baru jika mepet kita beri booster, tapi ini untuk tenaga kesehatan dan TNI Polri," ujar Ridwan Kamil, melalui keterangan resmi, Selasa 4 Januari 2022.
Baca Juga: Bocah 9 Tahun Jadi Korban Pencabulan, Pelaku adalah Pamannya
Baca Juga: Doa Jitu, Selamat dari Maling dan Petaka
Baca Juga: Lagi Galau? Baca Doa Manjur ini, Galau Pasti Hilang!
Kebijakan pemberian booster ini, merupakan langkah taktis yang diambil oleh Pemprov Jabar. Sebab, setiap daerah memiliki dosis berbeda-beda dari dua merek vaksin asal benua Eropa itu.
"Ini kebijakan di Jabar sebagai benteng temabahan mereka bertugas cegah COVID-19 di gaeda terdepan," ucapnya.
Emil menegaskan, vaksinasi booster akan diberikan pada beberapa golongan yang berkaitan kuat terlibat dalam penanganan dan pencegahan COVID-19. Sehingga, untuk para pejabat dan legislator belum akan diberikan vaksinasi ke tiga.***