Bogor Times - Hampir satu abad organisasi Nahdlatul Ulama berdiri di negeri ini, berbagai macam peran NU diberikan kepada bangsa baik sebelum era kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan.
Momentum Harlah NU ke 96 GP Ansor PAC Kecamatan Tanjungsari ikut serta memeriahkan gelaran Istighosah yang diadakan oleh Majelis Wilayah Cabang (MWC) Nadhlatul Ulama (NU) Kecamatan Tanjungsari, di Masjid Raudhatul Faidzin Desa Tanjungsari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor, puluhan anggota Banser ikut dikerahkan untuk pengamanan acara tersebut, senin (31/1/22).
Ketua PAC Ansor Tanjungsari Salman Al Farisi dalam sambutannya mengatakan bahwasanya Ansor Tanjungsari terus menjaga kekompakan di dalam internal dan akan selalu siap bersinergi dengan NU yang sebagai organisasi induknya, serta berkolaborasi dengan OKP - OKP lain yang ada ada di Tanjungsari.
"PAC Ansor Tanjungsari harus terus menjaga kekompakan di dalam internal organisasi, dan bersinergi dengan orang tua kita semua (NU) siap membantu jika NU membutuhkan bantuan kita Ansor siap turun, Ansor juga harus terbuka dan berkolaborasi dengan OKP - OKP lain yang ada di Kecamatan Tanjungsari ini,"ucap salman.
Baca Juga: Harlah NU ke 96 MWC NU Tanjungsari Peringatkan Nahdliyin Untuk Hidupi NU
Salman juga berharap MWC NU kecamatan Tanjungsari bisa menambah Badan Otonom (Banom) dan lembaga NU agar pergerakan NU semakin masif dan ada dalam segala sektor.
"Alhamdulillah saat ini ranting NU sudah terbentuk mudah - mudahan kedepannya MWC NU Tanjungsari ini bisa melahirkan lembaga - lembaga dan Banom lainya karena yang baru ada saat ini baru GP Ansor,Banser, Mds Rijalul Ansor, Fatayat, IPNU, dan IPPNU. kalau ada lembaga dan Banom lainya lebih rame kan," ujarnya.
Baca Juga: Ketua PCNU Kabupaten Bogor KH. Aim Zaimuddin Restui Gus Udin Maju Jadi Senator
Baca Juga: Ade Yasin Minta NU Kabupaten Bogor Perluas Kiprahnya Di Berbagai Sektor
Rizalah Luqman Al Farabi selaku Ketua LP Ma’arif PCNU Kabupaten Bogor meminta agar Anggota Ansor Banser untuk selalu fatsun kepada MWC NU atau Ranting NU, dan para pengurus NU untuk mengabdikan dirinya kepada Nahdlatul Ulama.
"MWC NU adalah orang tua kita, begitupun Ranting NU itu sama orang tua kita maka instruksi yang keluar dari MWC ataupun Ranting jika untuk kepentingan NU harus samina waatona segera laksanakan, begitupun pengurus NU ketika sudah masuk dalam kepengurusan maka mau tidak mau harus mengabdikan dirinya di NU,"ungkapnya.***