Bogor Times - Beberapa waktu lalu, video yang menunjukkan seorang perempuan menangis histeris di depan Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Pasar Bogor, Jawa Barat viral di media sosial.
Perempuan berbaju merah dan berkerudung hitam itu menangis histeris menceritakan nasib pamannya yang bernama Ujang Sarjana. Viralnya kasus tersebut mendapat berbagai respon pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Hal itu juga mendapat respon dari Ketua Umum Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (INSPIRA) Cabang Bogor, M Hafiz Azami, pasalnya tidak mungkin persoalan itu terjadi di Kota Bogor, terlebih Polresta Bogor Kota yang dipimpin Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Susatyo Purnomo Condro yang telah banyak pengalaman di bidang reserse kriminal.
"Beberapa pengalamannya seperti Kasat Reskrim Polres Depok, dan Kasat Reskrim Polrestro Bekasi. Pada tahun 2010 hingga 2017."ujar Hafiz.
Adapun karir sebelumnya yaitu Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Utara (2010), Kanit IV Fismondev Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (2011), Kapolsek Metro Pademangan (2012), SESPIMEN (2013), Kapolsek Metro Gambir (2014), Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat (2015), Kapolres Madiun Kota (2016), dan Kapolres Sukabumi Kota (2017).
Dirinya mengaku bahwa ketika ramai diperbincangkan, dia langsung mencari informasi dari orang-orang yang kami kenal, "ternyata informasi yang beredar itu tidak benar" Ujar Hafiz ketika diwawancarai.
Baca Juga: PUSDAK UNUSIA: Korupsi Anggaran Covid-19 mulai Pemerintah Pusat hingga Desa
Terbukti, dalam klarifikasi Kasatpol PP Kota Bogor, Agustian dan Kapolres Bogor Kota sudah jelas, bahwasannya yang ditangkap saudara Ujang murni kasus pengeroyokan dan masalah lahan jualan. Dia terkenal dikalangan pedagang sebagai 'penguasa' pasar Bogor.
"Dan juga kami langsung meminta kader kami yang pernah mengawal relokasi PKL di pasar Bogor untuk mencari tahu kebenarannya, ternyata apa yang viral belum tentu benar dengan faktanya" Tambahnya.
Baca Juga: Aturan Baru, Mendagri Batasi Tamu Acara Halal Bihalal
Dirinya juga sangat percaya bahwa kasus ini ditangani sesuai prosedur dan hal tersebut juga dibenarkan oleh pernyataan Kapolresta Bogor Kota di berbagai media massa.
Baca Juga: Alumni dan Kader PMII Sulawesi Siap Dirikan Universitas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
"Kita lihat saja perkembangannya, intinya kami percaya terhadap Polresta Bogor Kota, terlebih ini telah menjadi perhatian publik dan masyarakat jangan menelan mentah-mentah terhadap sesuatu yang viral serta belum tentu kebenarannya" Tutupnya.***