bogor

Direksi PD Tohaga Tuai Kritikan Aktivis

Selasa, 3 Desember 2019 | 09:01 WIB
IMG-20191203-WA0010


Bogor Times, Kabupaten - Sejak dilantik pada 21 Agustus 2019 lalu, jajaran Direksi PD Pasar Tohaga periode 2019 - 2024 hingga akhir tahun ini dinilai kalangan aktivis belum juga menunjukan gebrakan atau inovasi guna mengatasi berbagai permasalahan di lingkungan pasar tradisional milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.





Sebagaimana diketahui, jajaran Direksi PD Pasar Tohaga saat ini terdiri dari Direktur Utama Haris Setiawan, Direktur Operasional Doni Djatnika dan Direktur Umum Dadun Solahudin Abdul Rozak. Dari ketiga direksi ini, hanya Haris Setiawan yang berlatar belakang tim pemenangan pasangan Bupati Ade Yasin dan Wakil Bupati Iwan Setiawan di Pilkada 2018 lalu.





Menurut Ketua Keluarga Mahasiswa Peduli Bogor (KMPB) Robby Botol Faisal, Direksi yang baru terkesan tidak memiliki konsep jelas dan terarah dalam upaya menyelesaikan berbagai persoalan di lingkungan pasar, seperti kondisi kumuh dan semrawut. Kemudian sepinya kunjungan warga pembeli di sejumlah pasar dan potensi pendapatan yang tidak digarap secara optimal.





Selain itu, masalah serius yang harus ditangani direksi PD Pasar Tohaga ialah soal aset-aset milik PD Pasar yang terbengkalai dan terancam lenyap karena buruknya pengelolaan dan penataan aset selama ini. "Publik ingin tahu apa program atau upaya Kang Haris dan direksi lain terkait persoalan-persoalan yang ada saat ini," imbuh Robby.





Nyatanya saat ini, tambah Robby, tiada inovasi atau gebrakan yang berarti dari direksi baru PD Pasar. Malahan Robby melihat direksi baru cenderung senang mengadakan kegiatan tak penting. Misalnya, kegiatan ke Jogjakarta baru-baru ini dan rencana mengelola parkiran pasar Cibinong yang sebenarnya bukan pekerjaan prioritas direksi baru.





"Kegiatan kunjungan ke Jogjakarta pada November lalu itu apa manfaatnya? Masyarakat bisa menilai kegiatan itu bentuk pemborosan. Dan terkait rencana pengelolaan parkir pasar Cibinong, justru itu bisa menjadi blunder alias menimbulkan masalah baru, sebab mengelola sendiri itu perlu survei potensi pendapatan dan penerimaannya harus diakomodir ke dalam APBD," jelasnya.





Menurutnya lagi, idealnya Direksi baru mengurusi masalah-masalah prioritas yang tersebut diatas. Hal itu merupakan bukti kompetensi dan itikad kuat Direksi untuk membenahi pasar-pasar yang diliputi beragam persoalan. "Tapi saya kuatir, Direksi PD Pasar saat ini tidak mampu berinovasi juga minim kreatifitas, sehingga tak mampu merealisasikan visi misi di saat seleksi calon direksi," ujar Robby.


Halaman:

Tags

Terkini

Hore....Gaji ke-13 Pegawai RSUD Cibinong Sudah Turun

Minggu, 6 Oktober 2024 | 08:37 WIB