Bogor Times, Bogor-Pengasuh Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal Jakarta KH Nuril Arifin Husein (Gus Nuril) menolak tegas melakukan lockdown atau karantina wilayah dalam menghadapi penyebaran virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19. Bahkan, salah satu anggota Dewan Khos Pencak Silat NU Pagar Nusa memprediksi kebijakan tersebut jika diterapkan akan melahirkan mafsadat (kerusakan) lebih besar.
“Manusia akan saling membunuh jika itu dilakukan (Lock Down,red),” tukasnya
saat menghadiri Istigosah Qubro, di Rumah Pancasila, Jalan Parakan Salak, Kemang,
Bogor pada Senin (16/3/2020).
Menurutnya, kewahatiran terhadap virus dalam upaya melakukan pencegahkan.
Bukan dalam rangka takut berlebihan hingga menafikan peran Tuhan. “Tidak boleh
takut berlebihan. Karena hakikatnya tak ada daya dan upaya selain dari Allah,”
tegasnya.
Karenanya, selain mengembalikan budaya dan tradisi masa lalu. Doa juga
menjadi solusi jitu melawan virus corona.
“Dulu depan rumah ada gentong untuk cuci tangan dan cucikaki para tamu
sebelum masuk rumah. Saat ini sudah jarang ada. Kita kembalikan budaya itu dan
dengan doa Isya Allah kita bisa melawan virus apapun,”ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Nuril bersama Gus Mis, Sugeng Teguh Santoso dan gabungan ormas lintas agama serta Pemuda Pancasila (PP) juga mengingatkan bahaya faham in toleran yang telah lama merongrong Indonesia. Di awali dari era Gusdur, gerakan intoleran sudah sangat masif bergerak.
“Jangan hanya mengandalkan pemerintah. Kira masyarakat punya peran penting
menghadang faham Intoleran,” tegasnya.