Bogor Times, Kabupaten- Di tengah ancaman virus Corona/Covid-19. Aksi Perang Kain Sarung (PKS) tak berhenti meresahkan warga. Kali ini, aksi tersebut berhasil digagalkan oleh Kartar dan pemerintah Desa Cogreg pada Jum'at (24/4/2020). Lebih dari tiga orang diperlukan dan diberikan pembinaan.
Aktifitas saling serang antar pemuda dengan menggunakan senjata sarung berisi batu ini kerap kali meresahkan warga desa Cogreg khusunya, dan para pengguna jalan pada amumnya.
Bahkan, salah satu anggota kelompok PKS tak segan membawa senjata tajam lainnya. Itulah alasan para anggota kartar melakukan penindakan.
Baca Juga: Bongkar Serangan Santet Dengan Kopi Hitam, Begini Caranya
Baca Juga: Tanpa Esteban Vizcarra, Persib Bandung Optimis Tumbangkan Persela Lamongan
Baca Juga: Kenali Macam - macam Jenis Hujan, Dari Gerimis Hingga Badai
"Saat ini kami selesaikan secara kekeluargaan. Orang tua mereka akan diberkan pengarahan oleh desa di kantor desa,"ucap Kartar Desa Cogreg Ikhsan Saepul Munir di lokasi kejadian (24/4/2020)
Aksi PKS dianggap warga sangat meresahkan. Lantaran memicu perpecahan masyarakat, bahka konflik area yang lebih meluas.
"Para pelaku ternyata satu desa walaupun ada pula yang dari kecamatan lain. Jadi saya menganggap masih perlu segera kami redam dan antisipasi. Alhamdulillah anggota kami sigap dan siap menjalankan jugas"tukasnya.
Baca Juga: Soal Pungutan Liar, Kades Citeureup Akui Punya Dasar Hukum
Baca Juga: Main Receh, Warga Citeureup Sayangkan Sikap Kades dan Oknum Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari PKS
Apa lagi, sambung ipul, perang sarung berkesan menjadi budaya tahunan yang merugikan masyarakat. Serta berdampak negatif.