Bogor Times- Sekolah Islam Gender (SIG) merupakan kegiatan pengkaderan aktif NU perempuan di dalam organisasi Korp PMII Putri (KOPRI) yang bersifat formal pada tahap awal. Karenanya, ritual ini menjadi kewajiban bagi Komisarian Universitas Ibnu Khaldun (UIKA).
PMII sebagai organisasi pengkaderan aktifis NU yang berparadigma kritis transformatif yang mana didalamnya terdapat salah satu tujuan untuk memberikan kesadaran akan nilai-nilai keadilan gender terhadap kader PMII dan KOPRI khususnya di Komisariat Universitas Ibn Khaldun, PC PMII Kota Bogor.
Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri PMII Komisariat UIKA Kota Bogor berupaya menjawab masalah tersebut dengan menyelenggarakan Sekolah Islam Gender (SIG) untuk meningkatkan kualitas aktifis NU.
Baca Juga:Dari Kecil Belajar Agama Islam, Aditya Zoni Pindah Agama Belajar Kristen Dalam Peran Film
Baca Juga:172 Pimpred PRMN Ganti nama Koruptor dengan Maling Rampok, Garong Uang Rakyat
Korelasi atau tidak mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki atau perempuan. Untuk itu, KOPRI Komisariat UIKA PC PMII Kota Bogor mengadakan Sekolah Islam Gender agar kader PMII, khususnya di KOPRI PMII agar lebih memahami dan memaknai akan keadilan gender, selain itu juga memiliki bentuk kesadaran terhadap peran perempuan serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari” kata Ketua Fatayat NU Kota Bogor saat mengisi materi SIG Pada Minggu (29/08/2021).
Mantan Ketua KOPRI PMII ini berharap, peran perempuan dapat mengisi kemerdekaan Indonesia dengan berkontribusi dalam berbagai aspek.
"Karena itu, kami kejar kualitas mahasiswa agar kedepannya mereka memiliki kemampuan berada di area strategis," pungkasnya.