Bogor Times - Kemacetan parah terjadi di sejumlah Jalan di Bogor, seprti jalan Rancabungur-Ciampea dan di jalan raya Bopuncur (Bogor-Puncak-Cianjur) Minggu (5/9/2021).
Kemacetan di Rancabungur-Ciampea terjadi akibat, adanya pemberlakuan ganjil genap di kawasan puncak, Kabupaten Bogor. Wisatawan memilih alternatif berwisata ke daerah Bogor selain kawasan puncak.
Hal tersebut mendapat respon dari sejumlah pihak salah satunya dari kalangan Organisasi Kepemudaan. M Hafiz Azami, Ketua Umum Inisiator Perjuangan Ide Rakyat Cabang Bogor, mengatakan pemerintah daerah Kabupaten Bogor hanya fokus pada kawasan puncak saja, apalagi kemacetan di daerah puncak sampai ke telinga pemerintah pusat.
Baca Juga: Lagi lagi Impor, Rijal Ramli Bongkar Triliunan Hutang Indonesia
"Tempat wisata di Bogor ini sangat banyak bukan hanya di Puncak saja, Ganjil genap belum efektif mengatasi kemacetan di kawasan puncak. Buktinya, Kemacetan parah terjadi di Jalan Raya Bogor-Cianjur. Ini harus diperhatikan oleh Pemerintah Daerah sampai ke tingkat desa."
Pemberlakuan Ganjil Genap menurut Hafiz kurang efektif, ini sama saja hanya memindahkan kemacetan, bukan mengurai volume kendaraan "buktinya antusias masyarakat untuk berlibur sangat tinggi, seharusnya bukan hanya pembatasan di jalan, melainkan juga ditempat wisata itu sendiri". Ujar Hafiz ketika diwawancarai via Whatsapp (5/8/2021)
Pasalnya sejauh ini, PPKM sekarang kurang dijalankan oleh pemerintah tingkat kecamatan ke bawah, Hafiz sangat menyayangkan banyak sekali pelanggaran yang terjadi seperti masih banyaknya pengelola wisata, restoran dan cafe yang tidak menjalankan protokol kesehatan seperti jam operasional sampai volume pengunjung.
Baca Juga: Refleksi Harlah KMHDI, Mengenal Sejarah KMHDI Sebagai Reaksi Keterdesakan Mahasiswa Hindu
"kewibawaan pemerintah daerah disini diuji, ketika mereka mengeluarkan peraturan, apakah warganya mendukung atau tidak? Ini juga menjadi evaluasi pemerintah daerah terkait kepercayaan masyarakat terhadap pemimpinnya" Tambahnya.
Hafiz juga mengajak kepada para masyarakat agar selalu menjaga protokol kesehatan dan menahan diri mengurangi kegiatan di luar yang tidak mendesak,
"ayolah mari kita sama-sama saling menjaga satu sama lain, kesadaran dan gotong royong amat dibutuhkan" Tutupnya.
Baca Juga: BANSER Kawal Kegiatan Jamiyyatul Qurra Wal Huffadz NU GunungPutri
Disamping itu, salah satu wisatawan, Romdon (20). Lebih memilih berwisata ke daerah Bogor Barat, dirinya mengakui berkunjung ke salah satu curug untuk berlibur.
"karena aku dari kota, aku mencari suasana alam untuk refreshing bersama teman teman juga". Pungkasnya ke wartawan bogortimes.