Bogor Times - Penampungan limbah penggilingan batu PT Bogor Mineral (BM) kembali longsor, material longsoran tersebut menutupi saluran irigasi Cikompeni, Kp Dukut Desa Sirnarasa Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor, pada hari sabtu 20 November 2021.
Akibat kejadian tersebut saluran irigasi Cikompeni yang biasa dimanfaatkan oleh warga baik untuk pengairan sawah dan kebun ataupun untuk mencuci pakaian bahkan mandi, tidak bisa lagi digunakan karena tertutup material longsor yang berupa tanah dan pasir.
Jaenudin selaku tokoh pemuda Kp Serena Tonggoh Desa Sirnarasa, Tanjungsari Kabupaten Bogor, mengaku geram dengan kejadian tersebut karena bukan sekali dua kali kejadian material limbah PT Bogor Mineral longsor menutup saluran irigasi,Rabu (25/11/21).
Jaenudin mengatakan seharusya PT Bogor Mineral sadar terkait tanah yang tidak bisa menampung beban berat, dan segera memindahkan limbah tersebut ke tempat yang lebih aman.
"ini sudah ketiga kalinya, yang jadi korban siapa, kalau bukan petani, yang sawahnya kekeringan dan tercampur juga tanah sawah sama material- material dari limbah tersebut, terus masyarakat sekitar yang menggunakan saluran irigasi tersebut untuk kebutuhan sehari - hari. Seharusnya PT BM sadar lah pindahkan itu limbah jangan disitu, jangan karena masyarakat diam saja terus seenaknya".tutur Jaenudin.
Ketua Garuda KPP-RI PAC Kecamatan Tanjungsari, Syahrul Mubarok mengatakan, Perlunya tindakan tegas dari pemerintah, dari mulai tingkat Desa sampai Daerah, mengingat banyaknya penambangan galian C di wilayah Tanjungsari yang tidak perizinan penambangan dan izin lingkungan.
Baca Juga: Bak Terdengar Piring Pecah, MUI Harus Belajar dari Kisah Laila Majnun
"Pemerintah jangan tutup mata terkait hal ini, dari mulai Desa,Kecamatan, Pemkab, bahkan sampai pusat harus menanggapi secara serius perihal maraknya galian C yang berada di Kecamatan Tanjungsari ini, perizinannya juga tidak jelas, dan cenderung merugikan masyarakat malah menguntungkan para kapital,"ucapnya.
Syahrul mengungkapkan kehadiran Galian C ataupun ataupun Bogor Mineral cenderung banyak merugikan kepada masyarakat ketimbang untung yang didapatkan, pasalnya kejadian baik longsor, jalan licin bahkan keretakan rumah warga karena efek tambang yang memakai bahan peledak hanya dirasakan oleh warga sekitar.
Baca Juga: Ronaldo Sumbang Dua Gol untuk Timnas Garuda U18 pada Laga Uji Coba Melawan Antalyaspor U18
"Masyarakat banyak dirugikan hadirnya Galian C dan tambang - tambang lainya, Bogor Mineral saja tahun 2020 terjadi longsor di galiannya yang menyebabkan Jalan Transyogi amblas, terus penampungan limbahnya longsor juga menutupi irigasi baru kemarin itupun sudah yang ketigakalinya,masyarakat kp Garogol Desa Sirnarasa juga rumahnya banyak yang retak karena efek ledakan yang dipakai oleh penambang di sekitar Kp Garogol"ucap syahrul.
Syahrul berharap Bupati Bogor Ade Yasin bisa melihat keadaan wilayah Bogor yang di ujung timur ini.
“Mudah - mudahan Bu Ade Yasin bisa mampir ke ujung Bogor Timur ini,melihat lingkungan yang kian mengkhawatirkan, tidak hanya menjalankan program menanam padi di desa Cibadak saja, tapi bisa melihat juga para petani terancam sawahnya di Desa Sirnarasa karena material longsoran dari PT Bogor Mineral”tutup syahrul.
Artikel Terkait
Ketua MUI KH.Cholil Nafis Apresiasi Masyarakat yang Cerdas dalam Menyikapi Permasalahan MUI.
Presiden Jokowi Jewer Menteri BUMN Sampai Geleng Kepala: Birokrasi Ribet Investasi pun Ruwet.
Ronaldo Sumbang Dua Gol untuk Timnas Garuda U18 pada Laga Uji Coba Melawan Antalyaspor U18
Kapolri Listyo Sigit: Siap Naikan Pangkat bagi Polisi yang Sayang Istri dan Membangun Keluarga yang Harmonis.
Bak Terdengar Piring Pecah, MUI Harus Belajar dari Kisah Laila Majnun