Bogor Times- KPU Kota Bogor gelar Rapat Koordinasi Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan Triwulan IV pada selasa, 21 November 2021 di aula KPU Kota Bogor.
Rapat Koordinasi yang di gelar KPU ini merupakan tindak lanjut dari surat KPU RI Nomor : 366/PL02-SD/01/KPU/IV/2021 tanggal 21 April 20221 yang merupakan perubahan atas Surat Ketua KPU RI Nomor : 132/PL.02-SD/01/KPU/II/2021.
Kegiatan yang langsung di awasi Bawaslu Kota Bogor tersebut dihadiri oleh partai politik peserta Pemilu 2019, Kesbangpol, Disdukcapil, Kodim 0606, Korem 061, Polresta Bogor, Disperumkim, dan Kemenag Kota Bogor.
Baca Juga: Proyek Jalan Bogor-Kemang Telan Korban Pengendara Roda Empat
Dalam Rapat Koordinasi Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan tersebut KPU Kota Bogor sampaikan Data Pemilih Berkelanjutan ( DPB ) Bulan Desember 2021 dengan jumlah pemilih sebanyak 751.466 dengan rincian jumlah pemilih meninggal sebanyak 271 dan pindah domisili sebanyak 504.
Hal itu pun langsung menjadi sorotan Ahmad Fathoni selaku Pimpinan Bawaslu Kota Bogor.
Ahmad Fathoni sampaikan bahwa rapat koordinasi ini merupakan sinergritas yang harus terus di bangun terutama dalam mengupayakan kualitas data pemlih menjadi data yang valid dan akurat.
Baca Juga: Hadiri Muktamar NU Ke 34, Rombongan PCNU Kabupaten Bogor Ziarahi Malam Raden Intan II
" yang perlu dipahami oleh kita bersama bahwa rapat koordinasi ini merupakan upaya sinergritas yang harus dipertahankan dalam pengumpulan data pemilih, agar kualitas data pemilih menjadi data yang valid dan akurat," Ungkap Ahmad Fathoni.
Fathoni juga tegaskan kepada KPU bahwa ada tiga hal yang harus dicermati dalam rapat koordinasi Rekapitulasi Data Pemilih Berkelanjutan ini.
" Dalam rapat koordinasi tentunya ada 3 hal yang harus dilakukan oleh KPU,yang pertama menghapus data ganda, kedua menghapus pemilih yang tidak memenuhi syarat dan yang ke tiga memasukan pemilih yang memenuhi syarat," bebernya.
Baca Juga: Partai solidaritas Indonesia gelar Bimtek, Syukri Abdullah Optimis menang di 2024
Faktanya setiap pelakasanaan pemilihan baik dalam Pemilu maupun Pilkada masalah- masalah klasik selalu muncul menjadi idola permasalahan dalam Data Pemilih, seperti data meninggal dan data ganda.
Selain itu Fathoni juga minta agar KPU bunyikan soal data pemilih double track yang harus menjadi perhatian bagi partai politik.
" saya minta KPU agar membunyikan data pemilih double track terutama di wiayah Bogor Selatan yang jumlahnya tidak sedikit bisa untuk 1 kursi, dan bagi temen- temen partai politik ini harus jadi perhatian bersama", tegas Fathoni divis pengawasn Bawaslu Kota Bogor.***
Artikel Terkait
Partai solidaritas Indonesia gelar Bimtek, Syukri Abdullah Optimis menang di 2024
Hadiri Muktamar NU Ke 34, Rombongan PCNU Kabupaten Bogor Ziarahi Makam Raden Intan II
PMII Unusia Galang Dana Korban Gempa Flores
Proyek Jalan Bogor-Kemang Telan Korban Pengendara Roda Empat
Ngaji Bulanan MUI Ukhuwwah Ulama dan Umaro Tanjungsari