Bogor Times - Nahdlatul Ulama (NU) hari ini bertepatan dengan hari lahir nya yang ke 96 dalam hitungan tahun masehi. Para Nahdliyin menyambut dengan antusias kelahiran organisasi agama terbesar di dunia tersebut, senin (31/1/22).
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Tanjungsari menggelar istighosah dalam rangka menyambut Harlah NU ke 96, acara tersebut dilaksanakan di Masjid Raudhatul Faidzin Desa Tanjungsari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor, dengan dihadiri ketua LP Ma'arif NU Kabupaten Bogor, pengurus Ranting NU se Kecamatan Tanjungsari, Banom - banom NU dan muspika Kecamatan Tanjungsari.
Rangkaian acara tersebut digelar dengan Istighosah serta siraman rohani dengan penceramah ketua Mds Rijalul Ansor Tanjungsari Ustadz Arsyad dan para pengisi acara semua dari produk lokal kader NU Kecamatan Tanjungsari.
Ketua panitia Ustadz Maman Jamaluddin mengucapkan rasa syukur atas terlaksananya acara Harlah berjalan dengan lancar, dan berterima kasih kepada segenap panitia serta kepada Ansor Banser yang ikut andil dalam mensukseskan acara tersebut.
"Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar tanpa kendala, terimakasih atas kekompakan panitia dan sahabat Ansor Banser yang ikut andil mensukseskan hajat bersama ini, mudah - mudahan kedepannya covid -19 telah tiada sehingga bisa mengadakan acara dengan sangat meriah,"ucapnya.
Baca Juga: Ketua PCNU Kabupaten Bogor KH. Aim Zaimuddin Restui Gus Udin Maju Jadi Senator
Ketua Tanfidziyah MWC NU Tanjungsari KH Madhopi dalam sambutannya mengajak kepada para Nahdliyin untuk istiqomah di Nahdlatul Ulama NU, karena organisasi yang lahir tahun 1926 ini warisan para ulama terdahulu.
"Istiqomah di Nahdlatul Ulama (NU) NU ini warisan dari para ulama terdahulu melalui Kh Hasyim Asy'ari turun temurun sampai sekarang sampai kepada kita semua, " ucapnya
KH Madhopi juga berpesan untuk senantiasa mengabdikan diri kepada NU menghidupkan NU dan tidak mencari hidup di dalam NU.
Baca Juga: Ade Yasin Minta NU Kabupaten Bogor Perluas Kiprahnya Di Berbagai Sektor
"Mari kita mengabdikan diri di NU terlebih kepada pengurus baik itu ranting, MWC ataupun banom - banom NU yang ada di Tanjungsari ini untuk senantiasa menghidupkan NU bukan mencari hidup di NU, KH Hasyim Asy'ari pernah berkata barang siapa yang mengurus NU maka akan di anggap santriku, barang siapa yang menjadi santriku aku akan doakan semoga masuk surga beserta keluarganya, semoga kita semua ini bisa dianggap santri Hadratus Syekh amin," ungkapnya.***
Artikel Terkait
Ketua Kopri PMII Kabupaten Bogor Kecam Aksi Bejad 3 Pria Pemerkosa Wanita Disabilitas yang Terjadi di Kemang
Tiga Unit Rutilahu Desa Cogreg Sukses Terbangun Secara Swadaya
Ade Yasin Minta NU Kabupaten Bogor Perluas Kiprahnya Di Berbagai Sektor
Ketua PCNU Kabupaten Bogor KH. Aim Zaimuddin Restui Gus Udin Maju Jadi Senator
Praktisi Hukum Irianto Kecewa Kasus Korupsi PDJT yang Diduga Melibatkan Walikota Bogor Bima Arya Diambangkan