Bogor Times - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bogor, Ramlan Rustandi mengapresiasi Diskusi Mewujudkan Bogor Kota HAM yang dilaksanakan oleh Badan Sosial Lintas Agama (BASOLIA) di Vihara Buddhasena pada Senin (7/2/22).
Kegiatan diskusi tersebut dihadiri juga oleh H. Hasbullah (Ketua FKUB Kota Bogor), Alma Wiranta (Kabag Hukum dan HAM Kota Bogor), Pengurus Vihara, serta tokoh – tokoh agama dan jejaring lintas agama.
Ramlan Rustandi mengapresiasi BASOLIA yang terus mewadahi komunikasi antar lintas agama, untuk menumbuhkan rasa persaudaraan di tengah masyarakat yang berbeda – beda agama dan keyakinan.
“Saya sangat senang diundang dalam acara ini apalagi dihadiri oleh tokoh – tokoh dari berbagai agama. Apresiasi saya kepada BASOLIA yang terus mewadahi perjumpaan – perjumpaan dan komunikasi lintas agama. Ini penting untuk menumbuhkan persaudaraan di tengah masyarakat yang berbeda agama sehingga pada akhirnya nanti tercipta kondusifitas di Kota Bogor.” ungkap Kepala Kantor saat menghadiri acara diskusi.
Baca Juga: Difitnah guna-guna, Pengurus PC. IPNU Kabupaten Bogor Dianiaya
Kepala Kantor menyampaikan dalam paparannya bahwa tahun 2022 ini telah dicanangkan oleh Menteri Agama sebagai tahun toleransi, oleh karenanya penting melibatkan seluruh stakeholder untuk menyukseskannya.
“Alhamdulillah, tahun 2022 telah dicanangkan Menteri Agama sebagai tahun toleransi. Ini menjadi momen penting agar tokoh agama, tokoh pemuda dan teman – teman sekalian bisa terlibat dalam menyukseskan tahun ini. Disamping itu, salah satu program prioritas Kementerian Agama saat ini adalah Moderasi Beragama. Moderasi beragama ini bukan diartikan semua agama disatukan untuk dicampur aduk, tetapi bagaimana kita hidup memeluk agama sendiri namun tetap memiliki tenggang rasa untuk menghormati juga pemeluk agama lain” ujar kepala kantor.
Juandi Gultom selaku Manajer Program BASOLIA mengatakan bahwa diskusi ini adalah bagian dari rangkaian proses yang dilakukan BASOLIA yang selalu konsisten mewadahi perjumpaan lintas agama di Bogor.
“Kegiatan diskusi ini terlaksana atas kerjasama dengan Yayasan Metamorfosis, Forum Bogor Damai Sejahtera (FORBODAS) dan Vihara Buddhasena dan didukung oleh USAID – MADANI. Ini akan menjadi bagian rangkaian dari forum – forum yang akan dilaksanakan BASOLIA untuk menciptakan ruang – ruang perjumpaan di tengah masyarakat Kota Bogor yang beragam. Jika kita sering berjumpa maka akan tercipta komunikasi, jika komunikasi terjalin intens maka akan tercipta persaudaraan. Itulah pentingnya menciptakan ruang perjumpaan di tengah keberagaman masyarakat” ujar Juandi.
Baca Juga: Tidak Terima Difitnah dan Dianiyaya, Pengurus PC IPNU Korban Penganiayaan Lapor Polisi
Sementara itu Ketua INSPIRA Bogor Raya, M. Hafiz Azami yang hadir dalam kegiatan tersebut menuturkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di Kota Bogor terkait HAM dan toleransi umat beragama.
“Kegiatan seperti ini penting dilaksanakan agar kita saling mengenal, ini adalah modal kita untuk memperbaiki kondisi toleransi di Kota Bogor yang menurut SETARA Institute belum begitu baik. Soalnya masih banyak yang harus diselesaikan dalam isu HAM ini, seperti Perda P4S, pelarangan Asyurra, pendidikan agama yang tidak merata didapatkan semua murid, perundungan siswa di sekolah, dll. Saya harap diskusi ini bisa kita tindak lanjuti bersama dengan advokasi.” Ungkap Hafiz.
Dari pantauan di lapangan, antusias peserta yang hadir cukup tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang hadir sekitar 50 orang, melebihi target panitia pelaksana. Acara diskusi kemudian ditutup dengan foto bersama para narasumber dan peserta kegiatan.***
Artikel Terkait
Genjot Kualitas Prodak UMKM, Indocement Gekar Pelatihan Penyuluhan Keamanan Pangan
Tangapi Penyataan KSAD Dudung Abdurachmah, Gus Yaqut : Tidak Ada Larangan Bedoa Pakai Bahasa Indonesia
Difitnah guna-guna, Pengurus PC. IPNU Kabupaten Bogor Dianiaya
Tidak Terima Difitnah dan Dianiyaya, Pengurus PC IPNU Korban Penganiayaan Lapor Polisi
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Bogor Mengutuk Keras tindakan premanisme terhadap Kader Muda NU