• Kamis, 21 November 2024

Hindari Salah Sasaran INSPIRA Bogor Dan KM BOTIM Himbau Masyarakat Tidak Mudah Terprovokasi

- Kamis, 10 Februari 2022 | 02:19 WIB
Ilustrasi kekerasan ayah pada anak (pixabay.com/geralt 2022)
Ilustrasi kekerasan ayah pada anak (pixabay.com/geralt 2022)

Bogor Times - Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (INSPIRA) Cabang Bogor menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati jika ada provokasi peneriakan maling terhadap seseorang di tempat umum, jangan mudah terprovokasi hingga menimbulkan masalah yang besar.

Ketua Umum INSPIRA Cabang Bogor, M Hafiz Azami, menyayangkan kejadian tewasnya beberapa orang akhir-akhir ini yang diteriaki maling, dari mulai korbannya remaja hingga lanjut usia.

"Saya sangat sedih, dimana melihat berita pengeroyokan orang yang diteriaki maling dan dikeroyok massa hingga tewas. Jika ada orang yang meneriaki orang lain maling jangan langsung menghakimi" Ujar Hafiz melalui pesan singkat Whatsapp pada Rabu (09/02/2022).

Pasalnya, sudah ada 2 berita yang viral tewasnya seseorang di duga maling yang diteriaki warga dan diamuk massa, menurut Hafiz, kejadian ini sangat menyedihkan, masih banyak masyarakat yang sangat emosi ketika mendengar teriakan maling tanpa bertanya langsung memukul hingga tewas.

"Sikap itu sangat tidak manusiawi, pun jika benar dia tertangkap basah ketika hendak maling, boleh kita emosi namun jangan sampai mengakibatkan kematian". Kata Hafiz

Kejadian naas tersebut seperti yang dialami seorang lansia berinisial HM. Lansia berusia sekitar 80-an itu tewas diamuk massa di kawasan Jalan Pulokambing, kawasan JIEP, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu (23/1) kemarin.

Ketika ditelusuri lebih lanjut, HM ternyata bukan maling, dia diduga menyerempet motor lalu kabur, namun beberapa orang meneriaki maling dan dikeroyok hingga tewas.

Baca Juga: Peringati Harlah NU Versi Hijriyah, PBNU Keluarkan Surat Intruksi

Ditempat yang lain, Seorang remaja berinisial LEH (16) tewas usai dikeroyok sejumlah anggota geng motor, di Jalan Perumahan Harapan Mulya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi pada Sabtu (5/2). Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Supriyanto mengatakan kejadian itu bermula saat korban sedang mencari kucing peliharaannya di sekitar ruko yang dekat dengat tempat tinggalnya.

Saat itu, korban mencari kucing dengan melihat-lihat di bawah kolong mobil. Di saat yang sama, seorang warga berinisial E kemudian menegur dan bertanya kepada korban lalu meminta korban untuk menghampirinya, namun korban pergi begitu saja hingga E curiga dan meneriaki maling yang mengakibatkan terjadilah pengeroyokan.

Baca Juga: Respon Kekerasan Aparat Kepolisian Front Nahdliyin, Minta PBNU dan PP Muhammadiyah Turun Bantu Warga

Disamping itu, Yadi Nurdiansyah, Ketua I Keluarga Mahasiswa Bogor Timur (KM BOTIM) mengatakan harus ada semacam edukasi dan sosialisasi kepada warga, jangan sampai masyarakat mudah menghakimi bahkan memukul yang nantinya akan merugikan mereka sendiri.

"Kalo kita lihat dari kejadian-kejadian pengeroyokan kepada seseorang yang diduga maling/pelaku kejahatan, justru malah mereka berbalik yang menjadi tersangka, agama telah mengajarkan agar kita tabayyun (bertanya) terlebih dahulu". Ungkapnya.

Yadi mengungkapkan hal tersebut malah banyak digunakan sebagai modus pelaku kejahatan untuk memeras pengendara, dengan berpura - pura menjadi korban. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Syahrul Mubarok

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Hore....Gaji ke-13 Pegawai RSUD Cibinong Sudah Turun

Minggu, 6 Oktober 2024 | 08:37 WIB
X