Bogor Times - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Terpadu Bakti Pertiwi dan SMK Bakti Pertiwi Ciampea, Kabupaten Bogor, bisa dikatakan berbeda dari sekolah lainnya.
Sebab, para murid tahun ajaran baru 2022-2023 di diajarkan mencintai lingkungan denga menanam pohon dan bunga.
Murid baru yang berjumlah 90 siswa SMP dan 35 Siswa SMK itu masing-masing membawa bibit pohon dan bunga untuk ditanam di sekitar lingkungan sekolah.
Baca Juga: Terasa Hidup Tak Wajar, Gali Perkarangan Rumah dan Temukan Media Santet
Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Terpadu Bakti Pertiwi, Agung Prakarsa menuturkan, program penanaman pohon dalam MPSL ini bertujuan agar para siswa mulai belajar mencintai lingkungan sedini mungkin di sekitar lingkungan sekolah.
Menurutnya, penanaman pohon itu dilakukan karena Yayasan Pendidikan ini yang menjunjung pendidikan lingkungan hidup.
"Sehingga, para siswanya harus belajar mencintai lingkungan dengan belajar menanam pohon agar sekolah terlihat lebih asri, tentram, sejuk, dan aman. Kegiatan ini dilangsungkan pada MPLS hari kedua" jelas Agung saat ditemui usai memantau jalannya MPLS, Selasa, 19 Juli 2022.
Baca Juga: Dituding Biang Masalah, Warga Pinta Lampu Merah Cibubur Dicabut
Dia menegaskan, 125 pohon dan bunga yang ditanam para siswa baru itu harus dirawat selama bersekolah disini.
Artinya, kata Agung, para siswa baru, akan menjaga dan merawat pohon yang baru saja ditanami itu selama tiga tahun ke depan.
"Kalau rusak sebelum tumbuh besar, siswa itu harus mengganti dan menanamnya kembali di lokasi awal serupa," ungkapnya.
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Sedang di Beberapa Wilayah Indonesia
Sementara, Ketua Panitia MPLS, Bella Akbar mengatakan, bahwa kegiatan penanaman pohon ini sebagai bentuk mencintai lingkungan sekolah.
"Ini merupakan bentuk untuk mencintai sekolah beserta lingkungannya dengan cara menanam bibit pohon dan bunga." Pungkas Bella Akbar.***
Artikel Terkait
Mengambang di Kali, Kaki Bayi Gegerkan Warga Puncak
PEMUDA, TANTANGAN DAN PELUANG DI ERA DIGITAL
BMKG: Waspada Gelombang Sedang di Beberapa Wilayah Indonesia
Dituding Biang Masalah, Warga Pinta Lampu Merah Cibubur Dicabut
Terasa Hidup Tak Wajar, Gali Perkarangan Rumah dan Temukan Media Santet