Bogor Times- Anggota DPRD Jawa Barat Asep Wahyuwijaya mengungkapkan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Tingkat I Jawa Barat Tahun Anggaran 2023 sudah diketuk.
Hingga saat ini, kata Asep Wahyuwijaya dalam APBD yang sudah dievaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tersebut, tidak ada tanda-tanda proyek pembangunan Gedung B RSUD Bogor Utara bakal kembali mendapatkan bantuan keuangan dari Pemprov (Banprov) Jawa Barat.
Isyarat tidak adanya Banprov Jawa Barat untuk rumah sakit di wilayah utara Bumi Tegar Beriman itu ialah tidak terbitnya peraturan gubernur (Pergub) maupun dari hasil evaluasi Kemendagri pun alokasi wajib Pemprov Jawa Barat untuk urusan kesehatan dinilai sudah terpenuhi sehingga tidak perlu lagi ada kegiatan tambahan dalam urusan kesehatan.
Meskipun, pembangunan RSUD Bogor Utara atau Parung masuk kedalam visi misi Bupati Bogor dan itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor.
"Mekanisme penganggaran sudah jadi bagian dari pengetahuan umum bagi kita yang biasa bergelut dengan mekanisme penganggaran APBD. Saya sendiri belum berani berspekulasi apakah bantuan keuangan untuk RSUD Bogor Utara atau Parung ini ada atau tidak karena belum ada Pergub terkait soal APBD TA 2023. Hanya setau saya dalam APBD Tahun Anggaran 2023 juga tidak ada Banprov untuk RSUD Parung dan dari hasil evaluasi Kemendagri pun alokasi wajib Pemprov Jawa Barat untuk urusan kesehatan dinilai sudah terpenuhi," kata Asep Wahyuwijaya kepada wartawan, Senin, 19 Desember 2022.
Dengan tanda atau sinyal tersebut, maka besar kemungkinan pembangunan RSUD Bogor Utara akan mengalami _stuck_ (berhenti) sampai Pemkab Bogor benar-benar serius menganggarkan dari APBD'nya sendiri.
"Jika pada akhirnya benar, bahwa tidak ada Banprov untuk RSUD Bogor Utara maka dalam kacamata saya, kalau Pemkab Bogor tidak menganggarkan dalam APBDnya sendiri maka itu tanda bahwa Pemkab Bogor tak cukup serius dalam menangani urusan pelayanan kesehatan bagi warga di wilayah utara Kabupaten Bogor. Niatnya mau buat rumah sakit type C malah jadinya Klinik. Itu saja," sambung aktivis HMI ini.
Diwawancarai terpisah, Kepala Badan Perencana Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda Litbang) Kabupaten Bogor Suryanto Putra menuturkan walaupun nanti pada akhir Bulan Desember ini, RSUD Bogor Utara difungsikan sebagai klinik pertama. Namun visi misi Bupati Bogor tetap terwujud.
"Kan visi misinya ialah terbangunnya RSUD Bogor Utara, karena sudah terbangun walaupun baru Gedung A, maka visi misi itu saya bilang sudah mulai terwujud," tutur Suryanto Putra. (Reza Zurifwan)***