BOGOR TIMES, Kabupaten-Bunga bangkai yang ditemukan di permukiman Kampung Jeletreng, RT05/04, Desa Cogreg bukan tumbuhan langka.Hal itu disampaikan oleh Peneliti di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Rosniati Apriani Risna, yang melakukan identifikasi lewat gambar yang dilaporkan kepasanya.
Menurutnya, tumbuhan yang ditemukan warga adalah jenis bunga bangkai dengan nama ilmiah Amorphophallus pae o ni i folius, dengan nama lokalnya, suweg atau ileus.
Spesies ini masih satu genus dengan bunga bangkai raksasa, Amorphophallus titanum , yang ditanam di Kebun Raya Bogor.
Bedanya, A. pae o ni i folius tidak tergolong tumbuhan langka. Bau busuknya pun tidak sekuat kerabatnya itu. Tanaman tersebut bisa berakhir di tengah-tengah permukiman warga mungkin karena disebarkan oleh hewan, kata peneliti lainnya di Kebun Raya Bogor Yuzammi.
Yuzammi, yang penelitiannya berfokus pada suku talas-talasan atau Araceae, menjelaskan bahwa A. pae o ni i folius berbunga di sepanjang tahun. Perlu dua tanaman yang berbunga di saat bersamaan untuk terjadi penyerbukan.
"Kalau sudah terjadi penyerbukan, terbentuk buah, buahnya dimakan oleh binatang dan [bijinya] bisa tercecer di mana saja dari kotoran binatang itu," ujarnya.
Sementara bunga bangkai raksasa A. titanum berbunga setiap tiga sampai lima tahun sekali sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan, yang menjadikannya tanaman langka.
Genus Amorphophallus adalah bagian dari suku Araceae atau talas-talasan.