Bogor Times, Kabupaten- Stadion Pakansari Cibinong, diramaikan dengan Festival Buah dan Bunga, Sabtu (30/11). Kegiatan ini diinisiasi Dinas Pertanian Holtikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor dan Institut Pertanian Bogor (IPB) University. Hal itu dilakukan untuk untuk meningkatkan komoditas pertanian dan nilai daya saing bunga dan buah musantara dengan komoditas import.
Bupati Bogor, Ade Yasin menjelaskan, bunga dan buah nusantara memiliki banyak keunggulan dan keindahan bunga khas nusantara memiliki daya tarik seperti aroma, warna, corak dan bentuk. Untuk itu kekayaan bunga dan buah harus terus dieksplorasi dan dikomersilkan untuk mendorong peningkatan komoditas pertanian.
"Terlebih di era transpormasi industri 4.0 semua arus informasi dengan mudah didapatkan melalui aplikasi dan perangkat digital. Begitu juga sektor pertanian memungkinkan untuk menggunakan aplikasi berbasis teknologi untuk menunjang produktivitas pertanian baik bunga dan buah," katanya.
Ia menambahkan, melalui kegiatan itu diharapkan mampu memotivasi dan menginspirasi pelaku usaha bunga dan buah Kabupaten Bogor. Sehingga bisa bersaing dengan bunga dan buah import baik dipasar lokal maupun internasional. Untuk itu potensi buah dan bunga harus terus diekpos secara kontinue.
"Dengan kegiatan festival bunga dan buah nusantara ini, merupakan upaya untuk terus meningkatkan komoditasnya melalui berbagai inovasi dan pemanfaatan teknologi. Pemkab Bogor juga akan terus mendukung produktivitas, daya saing dan nilai tambah komoditas pertanian. Untuk mewujudkan Kabupaten Bogor maju dan berprestasi di sektor pertanian,"tegas Ade
Sementara itu, Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor, Siti Nurianty menjelaskan, dalam festival tersebut menghadirkan semua kecamatam untuk menampilkan khas dan inovasi masing-masing wilayah dalam bentuk buah dan bunga. Pasalnya, banyak ciri khas buah dan bunga yang belum terekspose ke khalayak.
“ Melalui kegiatan tersebut diharapkan menjadi wadah atau sarana mengenalkan potensi bunga dan buah nusantara dengan optimal keseluruh masyarakat Kabupaten Bogor dan seluruh Indonesia. Karena kebanyakan petani menjual ke Jakarta sama Tangerang, karena kita belum punya sentral khusus buah. Tetapi sebenarnya kita tidak melarang mereka. Hanya nanti kita fasilitasi mungkin kita masuk ke tempat lain dengan harga menarik,” bebernya.