Bogor Times,Kota Bogor-Hingga saat ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor dinilai masih belum mampu untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari hasil mengelola sampah di Pasar Induk Teknik Umum (TU) Kemang.
Pasalnya pasar yang terletak di bilangan Jalan Sholeh Iskandar ini setiap bulan diduga hanya mampu menyumbang uang sebesar Rp1.5 juta saja,kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Bogor.Hal itu pun diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Deni Wismanto.
Kepada wartawan media ini Deni mengatakan, terkait perihal kenaikan tarif retribusi kebersihan di Pasar TU yang mencapai 200 persen kadis mengaku belum mengetahuinya.Begitu juga terkait alasan mengapa retribusi kebersihan Pasar TU dinaikkan oleh PT Galvindo Ampuh, Deni juga mengaku tidak tahu.
‘‘Besaran retribusi yang diperoleh dari Pasar TU setiap bulan adalah sebesar Rp 1.5 juta. Dengan perkiraan jumlah sampah ada sebanyak 300 meter kubik (M3). Sampah itu bisa diangkut menggunakan armada milik PT Galvindo Ampuh,’’terang Deni pada Kamis (12/11/2020).
‘‘Adapun sampah yang diangkut diperkirakan sebanyak satu hingga dua truk,’’tambah Deni lagi.
Deni menjelaskan, pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Galuga bukan dilakukan oleh dinas tempat dia bekerja. Melainkan PT Galvindo Ampuh lah yang mengantarkan sampah itu.
Kata Deni,walaupun DLH tidak ikut mengantarkan sampah itu ke TPA Galuga, maka kata kadis, hal itu tidak berdampak pada merosotnya besaran pendapatan asli daerah (PAD) yang disumbangkan PT Galvindo Ampuh kepada Pemda Kota Bogor.
Justru jika dinas yang dibawah komandonya ini ikut mengangkut sampah, maka kata dia, hal ini akan berdampak pada pelayanan.
