PARUNG PANJANG, Bogor Times - Kemampuan pasar tradisional parung untuk bersaing dengan pasar modern nampak "jauh panggang dari api. Pasalnya, pembangunan pasar tradisional Parungpanjang yang menelan angka anggaran RP 150 Milyar terlihat lamban. Karenanya, pasar tradisional tidak akan mampu bersaing dengan pasar moderen.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bogor, Imam Shodiqul Wakdi. Menurutnya, peran pemerintah dibutuhkan untuk menciptakan daya saing pasar tradisional yang tangguh.
"Mau bersaing dengan pasar moderen? Tentu masih sangat jauh kalau pengelolaan maupun managerial Perusahaan Daerah yang fokus pada pasar masih konserfatif dan terlihat lamban," kata Imam saat dihubungi, Senin (21/06/2021).
Imam berharap adanya percepatan pembangunan pasar tradisional. Agar bisa bersaing dengan pasar modern. Seperti keberadaan pasar moderen Setraneland yang dekat dengan Pasar Parung Panjang.
"Kondisi pasar tadisional masih buruk. Dirut PD Pasar harus memecahkan persoalan ini. Jika tidak mampu silahkan mundur! Jangan hanya makan gaji buta," tegasnya.
Saat dikomfirmasi, Kepala Unit Pasar Parungpanjang Erik Ibnu Afwan membenarkan kondisi pasar Parung Panjang yang memprihatinkan. Ia mengatakan, adanya pertumbuhan pasar modern Sentralend menjadi pesaing yang harus disikapi dengan cepat dan verdas.
"Meski tidak ada dampak yang signifikan namun revitalisasi atau pembangunan pasar harus seimbang dengan pasar yang baru tumbuh," kata Erik pada wartawan, Senin (21/06/2021).