Bogor Times- Bantuan pemerintah untuk warga yang masih berstatus pengangguran dirasa sangat membantu masyarakat.
Karenanya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyempatkan untuk bertemu dan berdialog langsung dengan para Alumni Program Kartu Prakerja, saat mengawali rangkaian kunjungan kerja di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Kamis 13 Januari 2022.
Kepada wartawan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyempatkan untuk bertemu dan berdialog langsung dengan para Alumni Program Kartu Prakerja, saat mengawali rangkaian kunjungan kerja di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Kamis 13 Januari 2022. /Dok. Kemenko Perekonomian.
Baca Juga: Lingkaran Setan Tradisi Pramuka SMAN 1 'Tumbalkan' Tiga Peserta, Tiga Siswa Dilarikan ke Rumah Sakit
Karea hal tersebut, pemerintah kembali melanjutkan Program Kartu Prakerja untuk tahun 2022, mengingat antusiasme dan dampak positif yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat masih cukup tinggi. Kelanjutan program ini juga didasarkan atas keberhasilan pelaksanaannya sepanjang tahun 2021.
Untuk mengetahui perkembangan dari program tersebut di awal tahun 2022 ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyempatkan untuk bertemu dan berdialog langsung dengan para Alumni Program Kartu Prakerja, saat mengawali rangkaian kunjungan kerja di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Kamis 13 Januari 2022.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga mengapresiasi antusiasme masyarakat Kota Surabaya yang telah turut aktif memanfaatkan Program kartu Prakerja.
Baca Juga: Pria Penendang Sesajen Masih Berkeliaran, Polisi Pinta Yang Bersangkutan Menyerahkan Diri
Provinsi Jawa Timur tercatat memiliki lebih dari satu juta penerima Kartu Prakerja sehingga menjadikan provinsi tersebut merupakan provinsi dengan dengan jumlah penerima Program Kartu Prakerja terbanyak ke-2 di Indonesia.
Sementara itu, Kota Surabaya adalah kota dengan jumlah penerima tertinggi di Provinsi Jawa Timur dengan jumlah penerima sebanyak 388.707 orang. Para penerima Program Kartu Prakerja sebesar 63% memiliki latar belakang pendidikan lulusan SMA/SMK dan sisanya lulusan SD, SMP, Diploma, dan Sarjana.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga menanyakan tentang jenis pelatihan yang dipilih oleh para penerima Program Kartu Prakerja dan bagaimana penggunaan insentifnya
Baca Juga: Tanggul Longsor, Tiga Rumah Hancur Tersapu Tanah
Menjawab pertanyaan tersebut, masing-masing alumni memiliki cerita yang beragam mulai dari memilih pelatihan public speaking hingga animasi. Selanjutnya, sebagian dari para alumni Kartu Prakerja Kota Surabaya yang hadir dalam kesempatan tersebut juga bercerita tentang perjuangan beberapa kali mendaftar program tersebut sampai akhirnya dapat lolos diterima sebagai penerima Program Kartu Prakerja.
“Selamat kepada para penerima Kartu Prakerja. Semoga program Kartu Prakerja ini dapat memberi manfaat hingga ke depannya,” ujar Menko Airlangga saat mengapresiasi kegigihan penerima Kartu Prakerja.
Para alumni Program Kartu Prakeja yang berkesempatan hadir dalam dialog tersebut juga bercerita bahwa mereka memanfaatkan skill yang didapat dari Program Kartu Prakerja untuk menunjang karirnya sebagai karyawan dan juga berwirausaha dengan sektor yang beragam.
Baca Juga: Sakit Hati Sering Diejek Ayah, Anak Balita Dibakar Hidup-hidup
Dialog yang penuh inspirasi tersebut ditutup dengan pemberian Kredit Usaha Rakyat dari Bank BNI kepada para alumni Kartu Prakerja yang terpilih dan juga bantuan berupa alat-alat untuk pendukung usaha para alumni Kartu Prakerja.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus, Dito Ganinduto Ketua Komisi XI DPR RI, Adies Kadir Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari, dan Direktur Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto.***