Bogor Times - Umumnya kulit pisang hanya dibuang dan menjadi sampah. Namun tidak bagi mahasiswa Institut Agama Sahid (INAIS) dan warga Desa Gunung Picung.
Bersama mahasiswa. Warga yang aktif di UMKM sukses memotret olahan kulit pisang menjadi bernilai rupiah.
Inovasi itu tumbuh, berawal dari sosialisasi mahasiswa KKN INAIS Kelompok 7 Desa Gunung Picung tentang olahan limbah pisang.
Baca Juga: Perpisahan Mahasiswa KKN Unusia Jakarta Berlangsung Haru
Baca Juga: Webinar KPI UIKA Undang Selebgram Dalam Pentingnya Belajar Komunikasi Dalam Islam
Baca Juga: Peringati Tahun Baru Islam, Kelompok KKN-Demik 19 Adakan Perlombaan
Baca Juga: Demo Ricul, Kebijakan Pemerintah Siksa Masyarakat PMII Trobos Kawat Berduri
Kelompok 7 mensosialisasikan bahwa kulit pisang bisa dijadikan olahan makanan, bukan hanya dapat dijadikan pupuk.
Kurun waktu beberapa hari, kulit mampu disulap menjadi makanan ringan yang lezat di Cacau Stick's.
"Kelompok kami mempublikasikan kepada masyarakat desa Gunung Picung," kata mahasiswa KKN PJ UMKM, Anisa pada Rabu 07 September 2022.
Baca Juga: Diancam Demo Mahasiswa, Pertalite Batal Naik
Baca Juga: Sejumlah Mahasiswa Aliansi Pertamina Geruduk Kantor DPRD Tangsel, Menolak Kenaikan BBM.
Baca Juga: Kontrol Represif Aparat, PMII Buka Posko Pengaduan Korban Kekerasan Aparat Saat Demo BBM
Tidak hanya lezat, kandungan dari kulit pisang juha memiliki gizi, antara lain kandungan air tinggi, karbohidrat yang tinggi, protein, kalsium yang tinggi, fosfor, besi, dan mengandung vitamin B6 serta B12.
"Dengan kandungan nutrisi tersebut, kulit pisangpun dianggap memiliki beberapa manfaat untuk Kesehatan," pungkasnya.