Bogor Times - Pandemi Covid-19 sangat terasa bagi para pedagang atau pengusaha berbasis ofline, tidak kecuali Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus memutar otak agar tetap berjalan dimasa pandemi ini.
Media sosial menjadi sarana yang tepat untuk pemasaran dikala pembatasan sosial yang tengah diterapkan oleh pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19.
Kesempatan tersebut tidak di sia-siakan oleh angota Bumdes di seluruh pelosok negeri, Sebanyak 1.852 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) beralih ke e e-commerce, Ribuan BUMDes lainnya juga aktif memasarkan produk unggulannya melalui media sosial.
Abdul Halim Iskandar Sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Tranmsigrasi mengungkapkan, Bumdes yang masuk ke dunia e-commerce mengalami peningkatan, ini merupakan tanda kemajuan digital di desa - desa. Semakin banyak partisipaso generasi muda menyebabkan proses pembangunan di desa semakin melek digital.
“Selama ini seakan-akan ada kontradiksi antara digital dan desa. Padahal sekarang sudah berjalan seiring,di tandai peningkatan e-commerce di BUMDes,” Ungkap yang sering disapa Gus Mentri saat menjadi pembicara pada Jateng Digital Conference 2021 secara daring, Rabu (29/9/2021).
Abdul Halim juga mengungkapkan, banyak BUMDes yang memanfaatkan dunia digital untuk merambah pasar yang lebih luas.
Baca Juga: Umi Pipik Temui Anak dari Istri Siri Uje, Ini Alasannya..
“Misalnya di (Desa) Panggungharjo, sepuluh desa bikin kerja sama pasardesa.id. sekarang sudah miliaran omzetnya,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Gus Menteri ini mengatakan, dari total 74.961 desa di Indonesia, sebanyak 3.700 desa diantaranya masih belum mendapatkan jaringan internet. Menurutnya, pemerintah saat ini terus menggenjot agar semua desa dapat segera mendapatkan jaringan internet.
Baca Juga: Buntut Penganiayaan Terhadap Muhamad Kece, Tiga Petugas Rutan Kena Pelanggaran Disiplin
“Dana desa sangat support utamanya untuk fasilitas internet di spot spot publik, misalnya di kantor desa, balai pertemuan, pokoknya spot publik. Justru kita dorong agar disediakan jaringan internet,” ujarnya.
Penggunaan dana desa sendiri, lanjutnya, dialokasikan berdasarkan kebutuhan ril desa dengan mengacu pada SDGs Desa. Ia berharap, dana desa dapat memberikan dampak signifikan pada penurunan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.
“Pengentasan kemiskinan ekstrem kakau ditangani tingkat mikro yakni level desa akan mudah, tidak sulit. Karena permasalahannya jelas dan bisa disentuh,” terangnya. .***
Artikel Terkait
Resep Beef Teriyaki Ala Japanese food. Gampang Banget, Sekali Nyimak Pasti Bisa
Resep Kopi Kekinian, Bisa dinikmati di Rumah
Tekhnik Berhemat Gas Elpiji, Bisa Buat Awet, Panjang Umur dan Pastinya Bisa Nabung Uang, Emak-Emak Wajib Tau
Dihadapan Para Mahasiswa PKN STAN , Sri Mulyani : Jadilah Pengelola dan Penjaga Uang Negara yang Handal
Bingung Membuka Bisnis Dimasa Pandemi? Inilah 10 Cara Buka Bisnis