Bogor Times- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan prekonomian Indonesia sudah pulih dansemakin membaik.
Hal itu dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi tinggi pada kuartal pertama tahun 2022 yang mencapai 5,01% dan lebih tinggi dari negara G20 lain termasuk Jerman dan Tiongkok.
Gambaran kondisi tersebut disampaikan oleh Menko Airlangga ketika mewakili Indonesia untuk menyampaikan pandangan dan perspektif pada sesi Country Strategy Dialogue dalam rangkaian perhelatan World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 di Davos, Swiss, Rabu, 25 Mei 2022.
Baca Juga: Simak! Perbedaan Antara Asuransi Mobil All Risk dan TLO (Total Loss Only)
“Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang signifikan ini didukung oleh kebijakan Pemerintah yang bersifat people-first. Pemerintah menempatkan diri sebagai masyarakat untuk mempertimbangkan bagaimana dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat akibat dari keputusan-keputusan yang akan dan telah diterapkan,” ujar Menko Airlangga.
Salah satu contohnya adalah tentang kebijakan pemberian bantuan tunai kepada para pedagang kaki lima, pemilik warung, dan nelayan (BT-PKLWN) yang diinisiasi untuk membantu pelaku UMKM sekaligus mendorong konsumsi masyarakat.
Selain itu, ada juga program Kartu Prakerja yang bersifat semi bansos dan diinisiasi Pemerintah untuk reskilling dan upskilling masyarakat di masa pandemi. Kartu Prakerja ini manfaatnya berhasil diterima oleh 11,4 juta penerima.
Baca Juga: Cuaca Panas Untungkan Formula E
Untuk siswa sekolah, Pemerintah juga memberikan bantuan kuota internet gratis guna menjamin ketersediaan pendidikan di masa pandemi.
Seluruh langkah tersebut memang memiliki risiko dari sisi kebutuhan anggaran negara. Namun, Menko Airlangga percaya bahwa hal tersebut akan mendatangkan keuntungan jangka panjang bagi masyarakat.
"Pemerintah memprioritaskan masyarakat, kami berinvestasi di dalamnya, dan memastikan kepercayaan mereka. Saya sangat yakin bahwa keputusan ini dalam jangka panjang akan terbukti sama pentingnya dengan yang mereka lakukan dalam jangka pendek.
Pada akhirnya, jika masyarakat Indonesia dapat mempercayai Pemerintah, maka masyarakat tersebut akan menjadi investasi paling berharga bagi sebuah negara,” kata Menko Airlangga.
Baca Juga: Wisudawan Protes
Lebih lanjut, Menko Airlangga menegaskan bahwa pendekatan people-first ini tidak hanya berlaku pada masa krisis. Penggunaan pendekatan ini di bidang tenaga kerja, pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lain dapat menjadi kekuatan penuntun dibalik upaya pembangunan.
Hal ini dapat dilihat seperti pada kebijakan lingkungan hidup, dimana Indonesia juga menekankan pendekatan yang people-first. Pemerintah mendengarkan keluhan dari keluarga yang kehidupan dan mata pencahariannya berada di bawah ancaman nyata perubahan iklim. Hasilnya, dalam dua tahun terakhir Indonesia berhasil mengurangi deforestasi hingga 80%.
Menko Airlangga percaya bahwa penerapan kebijakan people-first dapat memberikan perubahan yang nyata.
Baca Juga: Sholat Jumat Lebih Utama Singkat, Berikut Penjelasannya
“Pendekatan ini adalah pendekatan yang inklusif, berkelanjutan, dan berprinsip. Pendekatan inilah yang dapat menjadi dasar untuk meningkatkan keterlibatan dan kerja sama di seluruh dunia,” pungkas Menko Airlangga. ***
Artikel Terkait
Liburan Bareng Keluarga ? Simak Beberapa Tips di Bawah Ini
Malam Jumat Sunah Rosulullah?
Sholat Jumat Lebih Utama Singkat, Berikut Penjelasannya
Sejarah Malam Jumat, Sisi Lain Manusia dan Keangkuhan
Khusus Perempuan, Cara Mengenal Macam-macam Darah dan Hukumya
Minta Pindah Sekolah
Wisudawan Protes
Menko: Perekonomian Indonsia Tumbuh, Ini Indikatornya
Cuaca Panas Untungkan Formula E
Simak! Perbedaan Antara Asuransi Mobil All Risk dan TLO (Total Loss Only)