Bogor Times, PARUNG - Merebaknya kasus virus Corona pasca pengumuman pemerintah terkait adanya dua orang Indonesia yang positif terjangkit Covid-19, ternyata bukan hanya berimbas pada meningkatnya pembelian masker, obat dan vitamin penjaga daya tahan tubuh dan sejenisnya.
Komoditas lain yang menjadi buruan warga masyarakat adalah jenis rempah - rempah yang menurut bahasa medis mengandung Curcuma. Pasalnya, banyak beredar kabar, bahwa dengan mengkonsumsi rempah jenis tersebut akan meningkatkan daya tahan tubuh guna mencegah terjangkit virus Corona. "sejak adanya kabar virus Corona, memang banyak warga mencari jahe merah, biang kunyiyt, sereh dan sejenisnya," ungkap Roni (34) seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Parung saat ditemui wartawan, Rabu (4/3/2020).
Dia menuturkan, heboh menyebarnya virus Corona telah meningkatkan jumlah pembeli rempah - rempah di tempat jualannya. "Memang ada peningkatan pembelian sejak ada virus Corona. Harga pun meningkat, karena harga beli kita ke pengirim juga meningkat." Ungkapnya. Roni menjelaskan, salah satu jenis rempah yang melonjak tajam harganya adalah jahe merah. "Awalnya cuma 40 ribu rupiah, tapi sekarang sudah 70 ribu rupiah per kilo gram," pungkasnya.
Peningkatan harga jual komoditas dagangan jenis rempah - rempah juga dibenarkan oleh Nandang, selaku Kepala Unit Pasar Parung. Dia menutirkan, meski penjualan masih berlangsung stabil, namun harga rempah - rempah memang cukup mengalami kenaikan yang signifikan. "Saya tidak tahu penyebabnya, tapi yang pasti harga jual komoditas rempah memang cukup mengalami peningkatan." Ujarnya. Dari data yang dimiliki PD Pasar Tohaga unit Pasar Parung, saat ini harga Jahe Merah senilai Rp. 70 ribu/kg, Jahe biasa Rp. 40 rb/kg, Biang kunyit Rp. 20 rb/kg, Kunyit Biasa 15 rb/kg, Kayu manis 110 rb/kg serta Sereh Rp. 7 rb/kg.