Bogor Times-Kalangan pesantren pasti mengetahui Syekh Ahmad Zaini Dahlan. Ulama besar inilah yang menelurkan karya maslahat yaitu Kitab Mukhtashar Jiddan.
Kitab Mukhtasar Jiddan ini merupakan kitab syarah (komentar) atas kitab Matan Al-Ajurumiyah karya Muhammad bin Dawud as-Shanhaji.
Mukhtasar Jiddan diakui oleh para ulama sebagai kitab yang cukup komprehensif dalam menjelaskan isi kandungan Matan Al-Ajurumiyah di dalamnya.
Baca Juga: Ikuti Bisikan Jin, Ibu Asal Surabaya Akui Telah Siksa Anak Kandungnya
Sebelum lebih lanjut, secuil Profil Syekh Ahmad Zaini Dahlan Kitab Mukhtasar Jiddan ditulis oleh Syekh Abul Abbas Ahmad bin Sayyid Zaini Dahlan, seorang mufti Syafi’iyah di Makkah Al-Mukarramah yang lahir pada tahun 1232 H.
Sebagaimana ulama lainnya, Syekh Ahmad banyak belajar keilmuannya dari guru-gurunya yang tersebar di Makkah, Yaman, Damaskus, Mesir dan lainnya. (Muqaddimah Syarah ‘ala Matnil Ajurumiyah, halaman 3). Baca Juga Mengenal Matan al-Ajurumiyah, Kitab Gramatika Arab Sepanjang Masa Syekh Ahmad Zaini Dahlan juga termasuk ulama yang memiliki banyak karya
Antara lain, Sirah Nabawiyah, Tarikh Thabaqatil Ulama, Al-Jadwalul MaBaca Juga: Dua Rahmat bagi Orang Iman dan Takwa Berdasar Tafsir Surat Al Hadid
Baca Juga: Kontroversi Perpanjangan Jabatan Direksi Perumda Pasar Pakuan Jayarumiyah atau yang dikenal juga dengan kitab Mukhtasar Jiddan. (Ahmad Zaini Dahlan, Mukhtasar Jiddan, [Beirut, Syirkah Darul Masyari, 2014 M], halaman 3). Syekh Ahmad Zaini Dahlan wafat pada tahun 1304 H dalam umur 72 tahun dan dikebumikan di tanah Haram, Makkah.
Baca Juga: Orang Buta dan Tuli Wajib Jadi Imam , Tidak Boleh Jadi Makmum Sholat, ini Penjelasannya
Alasan Penulisan Kitab Mukhtasar Jiddan Alasan di balik penulisan Kitab Mukhtasar Jiddan ialah keinginan Syekh Ahmad Zaini Dahlan untuk dapat memberi manfaat kepada para pelajar yang hendak mempelajari gramatika bahasa Arab, terutama fan ilmu nahwu.
Karenanya di akhir kitab, sebagai penutup Syekh Ahmad Zaini Dahlan memberi sedikit penjelasan terkait harapannya terhadap kitab yang , juga disertai proses penulisan kitab ini. Syekh Ahmad Zaini menjelaskan, ia diberi kemudahan oleh Allah dalam menulis kitab ini.
Disebutkan bahwa ia selesai menuliskan kitab ini pada Rabiul Awwal 1291 H di masjid Abdullah bin Abbas, Thaif. Berikut ini di antara penjelasannya dalam penutup kitab:
كتبت ذلك مع زمان يسير فى الطائف عند مسجد سيدنا عبد الله بن عباس رضي الله عنهما, وكان وقت فراغه فى ربيع الأول سنة إحدي وتسعين ومائتين بعد الألف من الهجرة النبوية
Artinya: “Aku menulis kitab ini dalam tempo yang singkat di Thaif di dalam masjid Sayyidina Abdullah bin Abbas ra, dan selesai pada Rabiul Awwal tahun 1291 H”. (Ahmad Zaini Dahlan, 140).***