Bogor Times- Abu Ayub adalah julukan dari Sulaiman bin Yasar Al Hilali Al Madani ia adalah seorang tabi’in yang lahir di masa akhir kekhilafahan Utsman bin Affan, lebih tepatnya di tahun 34 Hijriyah.
Beliau merupakan maula (budak yang dimerdekakan) Maimunah binti Al Harits, salah satu istri Nabi Muhammad Saw. Imam Adz Dzahabi berkata,
“Beliau adalah ahli Fiqih, imam, sekaligus mufti bagi penduduk kota Madinah”.
Sebagaimana Ibnu Ma’in menyifatinya dengan ahli Fiqih dan sudah meriwayatkan banyak hadits.
Abu Zur’ah juga berkata, “Beliau adalah orang yang dapat dipercaya, mulia, dan ahli ibadah”.
Pada suatu hari, Sulaiman bin Yasar bersama salah satu temannya keluar dari kota Madinah menuju kota Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Di tengah perjalanan, keduanya berhenti di sebuah tempat yang disebut dengan Al Abwa’. Mereka berdua mendirikan sebuah tenda di tempat tersebut.
Setelah mendirikan tenda, temannya pergi ke pasar untuk membeli beberapa kebutuhan. Sementara Sulaiman bin Yasar tetap tinggal di tendanya sendirian. Tak lama kemudian, ada perempuan Badui cantik yang mengetahui keberadaannya dan tergoda dengan ketampanannya.
Lalu perempuan Badui tersebut bergegas menemui Sulaiman bin Yasar yang sedang duduk sendirian di dalam tendanya. Setelah sampai di hadapannya, perempuan tersebut langsung membuka cadarnya supaya kecantikan wajahnya terlihat oleh Sulaiman bin Yasar. Perempuan Badui tersebut sangatlah cantik, diumpamakan belahan bulan. Perempuan Badui tersebut berkata kepadanya, “Wahai tuan, buatlah aku merasa senang!”.
Dari ungkapan tersebut, Sulaiman bin Yasar menyangka bahwa dia menginginkan makanan yang berada di dalam tendanya. Lalu dia langsung mengambil makanan tersebut dan memberikannya kepadanya. Melihat Sulaiman bin Yasar yang salah paham, dia langsung menjelaskan maksudnya dengan berkata, “Aku tidak menginginkan makanan ini, melainkan aku ingin engkau menyetubuhiku sebagaimana hubungan yang dilakukan oleh suami dengan istrinya”. Mendengar ungkapan tersebut, Sulaiman bin Yasar langsung berkata kepadanya, “Bersiaplah bertemu dengan iblis!”. Lalu menaruh kepalanya di antara dua lututnya sambil menangis ketakutan."
Melihat sikap Sulaiman bin Yasar semacam itu, perempuan Badui tersebut langsung menutup kembali wajahnya menggunakan cadar, lalu pergi meninggalkannya. Tak lama kemudian temannya datang, melihat Sulaiman bin Yasar yang sedang menangis. Temannya bertanya kepadanya, “Apa yang menyebabkanmu menangis?”. Sulaiman bin Yasar menjawab dan membohonginya,
“Sesuatu yang baik, aku merindukan anak perempuanku”. Namun, temannya tidak percaya dengan jawaban tersebut, sehingga dia terus mendesak Sulaiman bin Yasar untuk menceritakan peristiwa yang sebenarnya dia alami. Akhirnya Sulaiman bin Yasar menceritakan peristiwa yang sebenarnya, yakni ada perempuan Badui cantik yang mendatanginya dan mengajaknya untuk berhubungan badan dengannya.
Setelah mendengar peristiwa yang sebenarnya, temannya langsung menangis. Melihat temannya menangis, Sulaiman bin Yasar langsung bertanya kepadanya, “Apa yang menyebabkanmu menangis?”, temannya menjawab, “Aku yang lebih berhak menangis dibanding kamu, karena saya merasa takut, seandainya aku yang berada di posisimu maka aku tidak bisa menahan nafsuku, sehingga aku menuruti ajakan perempuan Badui tersebut”, lalu mereka berdua sama-sama menangis.
Setelah sampai di Makkah, Sulaiman bin Yasar dan temannya langsung melaksanakan rangkaian ibadah haji.
Di tengah-tengah melaksanakan ibadah haji, Sulaiman bin Yasar menyempatkan diri untuk mendatangi Hajar Aswad dan menciumnya. Lalu dia duduk di bawah hajar aswad dengan posisi memeluk lututnya sambil menyelimutkan kain pada punggung kakinya, dan tak lama kemudian dia tertidur.
Di dalam tidurnya, Sulaiman bin Yasar bermimpi bertemu dengan seorang laki-laki yang tampan dan badannya wangi. Laki-laki tersebut berkata kepada Sulaiman bin Yasar,
Artikel Terkait
Ratusan Bantuan Logistik dari Dinsos, Ringankankan Para Korban Banjir Bojonggede
Tirta Kahuripan Layani 225.134 Pelanggan Dilibur Panjang, Dirum:Jangan Hawatir
Tolak Pembatasan Sub Penyalur BBM, Warga duduki kantor bupati Flores Timur Larantuka – Kebijakan pembatasan sub penyalur Bahan Bakar Minyak ( BBM )
Dukung Pengembangan UMKM di Bogor, Tommy Kurniawan Bersama PT. Telkom Indonesia Gelar Workshop Packaging Produk UMKM
TV NU Siarkan Pelaporan SPT Wajib Pajak
Baznas Kabupaten Bogor Buka Tiap Pukul 09.30, ada Apa?
Kolaborasi Sinergi Foundation dan Odelia Hijab: Dimulai Pesantren Virtual, Diakhiri Santuni Dhuafa
Dosen Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Datokarama Palu Visiting Scholar di UCR Amerika Serikat, Semua Dibiayai LPDP
Direktur LPEK PB PMII: Lapor Pajak bagian dari Nasionalisme
Akhirnya, LKPj Bupati Bogor tahun 2023 Diterima DPRD Kabupaten Bogor