Bogor Times-Syekh Sulaiman bin Muhammad bin Umar al-Bujairomi dalam kitab Hasiyah al-Bujairami alal Khatib menjelaskan, esensi hari raya bukan sekadar tentang pakaian baru dan sesuatu yang serba baru, meski pada dasarnya dianjurkan menggunakan pakaian baru.
Syekh Sulaiman mengatakan:
فائدة: جعل اللّه للمؤمنين في الدنيا ثلاثة أيام: عيد الجمعة والفطر والأضحى، وكلها بعد إكمال العبادة وطاعتهم. وليس العيد لمن لبس الجديد بل هو لمن طاعته تزيد، ولا لمن تجمل باللبس والركوب بل لمن غفرت له الذنوب.
Artinya: Faidah: Allah swt menjadikan tiga hari raya di dunia untuk orang-orang yang beriman, yaitu Hari Raya Jumat, Hari Raya Fitri, dan Idul Adha. Semua itu, (dianggap hari raya) setelah sempurnanya ibadah dan ketaatannya. Dan Idul Fitri bukanlah bagi orang yang menggunakan pakaian baru. Namun, bagi orang yang ketaatannya bertambah. Idul Fitri bukanlah bagi orang yang berpenampilan dengan pakaian dan kendaraan. Namun, Idul Fitri hanyalah bagi orang yang dosa-dosanya diampuni.
Meski begitu, sah-sah saja kita menggunakan pakaian baru untuk menyambut hari raya Idul Fitri. Karena, pakaian baru bagaikan simbol dari bersihnya hati, dan sebagai syiar Islam ketika hari raya Fitri. Namun, tentu akan lebih baik jika dilakukan setelah menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan penuh khidmat.***
Cc. Faqih