Bogor Times-Pada bulan suci Ramadhan ini Allah menganjurkan sejumlah amal ibadah dan menjanjikan limpahan pahala untuk hamba-hamba-Nya yang taat. Semakin banyak ibadah yang ia lakukan, semakin melimpah pahala yang diperolehnya.
Sebaliknya, hamba yang malas beramal akan tertinggal banyak keutamaan. Salah satu anjuran pada bulan ini adalah melakukan sahur. Rasulullah saw bersabda:
تَسَحَّرُوا فإنَّ في السَّحُورِ بَرَكَةً
Artinya, “Bersahurlah karena sahur memiliki keberkahan.” (HR Al-Bukhari dan Muslim) Sabda Rasulullah saw ini secara tegas mendorong umat Muslim untuk melaksanakan sahur saat Ramadhan, sebab ada keberkahan di dalamnya. Menurut Ibnu Hajar Al-Haitami dalam Itḥāfu Ahlil Islām bi Khushūshiyyatiṣ Shiyām, keberkahan yang dimaksud pada hadits ini mencakup dua hal, yaitu:
Baca Juga: Simak Adab Makan Rosulullah Saat Berbuka dan Sahur
Keberkahan di dunia berupa tenaga agar kuat melaksanakan puasa di siang hari. Keberkahan di akhirat berupa pahala yang diperoleh karena mengamalkan anjuran agama. (Ibnu Hajar Al-Haitami, Itḥāfu Ahlil Islām bi Khushūshiyyatish Shiyām, [Beirut, Maktabah Thaibah: 1990], halaman 171)
Keistimewaan sahur lainnya adalah makanan yang dikonsumsi saat sahur tidak akan dihisab di akhirat kelak. Padahal dalam aturannya, apapun yang kita makan akan dihisab, lain halnya makanan saat sahur tidak demikian. Tapi dengan catatan makanan tersebut halal. Rasulullah saw bersabda,
ثَلَاثَةٌ لَيْسَ عَلَيْهِمْ حِسَابٌ فِيْمَا طَعِمُوْا إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى إِذَا كَانَ حَلَالًا: الصَّائِمُ وَالْمُتَسَحِّرُ وَالْمُرَابِطُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ
Baca Juga: Bantu Polisi Tangkal Aksi Tauran, Pemdes Cogreg Intens Beri Imbauan Kamtibmas dalam Tarling
Artinya, “Ada tiga makanan yang insyaallah tidak akan dihisab jika makanan tersebut halal, yaitu makanan orang yang (berbuka) puasa, makanan orang sahur, dan orang yang berjihad di jalan Allah.” (HR At-Thabrani).
Anjuran-Anjuran Sahur Agar sahur yang kita lakukan lebih sempurna dan memiliki nilai ibadah lebih, kita dianjurkan untuk mengamalkan sejumlah kesunnahan sahur. Berikut adalah beberapa diantaranya:
1. Mengakhirkan Waktu Sahur Anjuran makan sahur mulai berlaku jika sudah masuk separuh malam kedua atau di atas pukul 24.00.
Sehingga, orang yang sahur di bawah waktu tersebut tidak memperoleh pahala sunah. Hanya saja, sahur dianjurkan untuk diakhirkan pada sepertiga malam terakhir atau menjelang waktu imsak. Anjuran ini bertujuan agar stamina tubuh saat siang hari lebih prima. Rasulullah saw bersabda:
Baca Juga: Maraknya Tauran, Ketua Organisasi Kepemudaan Inspira Angkat Bicara
بَكِّرُوْا بِالإفْطَارِ وَأَخِّرُوْا السَّحُوْرَ