Bogor Times- Sejarah ka'bah tak terlepas dengan cerita berhala. Terkait kronologi bagaimana bisa seorang yang bernama Ibnu Luhai ini dapat mengubah agama Nabi Ibrahim AS, Ibnu Hajar menyebutkan dengan mengutip pendapat seorang penulis sejarah, Ibnu Ishaq, bahwa Amr bin Luhay mendapatkan berhala tersebut dari sekelompok suku di Syam yang bernama Al-Amāliq.
وذكر ابن إسحاق أن سبب عبادة عمرو بن لحي الأصنام أنه خرج إلى الشام وبها يومئذ العماليق وهم يعبدون الأصنام فاستوهبهم واحدا منها وجاء به إلى مكة فنصبه إلى الكعبة وهو هبل
Artinya, “Ibnu Ishaq menyebutkan bahwa sebab penyembahan Amr bin Luhay atas berhala adalah ketika Amr bin Luhay pergi menuju Syam.
Saat itu di sana ada Kaum Al-Amalik yang menyembah berhala. Amr bin Luhai pun meminta agar Kaum Amalik memberinya salah satu berhala yang mereka sembah dan membawa berhala tersebut masuk ke Kota Makkah.
Amr kemudian mendirikan berhala itu di Ka’bah, berhala itu yang kelak dinamai Hubal,” (Lihat Ibnu Hajar Al-Asyqalani, Fatḥul Bārī Syarḥu Saḥīḥil Bukhari, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], juz VI, halaman 547).
Tidak hanya itu, Ibnu Hajar juga menyebutkan bahwa Amr bin Luhay inilah yang membuat dua berhala bernama Asaf dan Nailah dikultuskan oleh orang yang sedang thawaf di Kabah sebelum Nabi Muhammad SAW lahir.
Berdasarkan penuturan Ibnu Hajar, Asaf dan Nailah ini adalah dua orang yang sering membuat kerusakan (fajir) yang tubuhnya diubah oleh Allah Swt menjadi batu.
Asaf adalah orang laki-laki dan Nailah adalah seorang perempuan (walau hal ini masih dipertanyakan keabasahan ceritanya).
Dua patung inilah yang dibawa oleh Amr bin Luhay ke samping Ka’bah. Orang-orang yang sedang thawaf di Kabah pada saat itu mengusap kedua berhala tersebut, dimulai dari Asaf dan diakhiri dengan Nailah. Namun, berhala-berhala tersebut kini telah disingkirkan pada saat Fathu Makkah, dan Ka’bah terbebas dari berhala-berhala yang disembah.****