Bogor Times-Memahami ayat dalam Alquran tentunya membutuhkan alat bantu berupa tafsir yang dikarang oleh ulama ahli tafsir. Salah satu kitab tafsir yang masyhur dan dijadikan rujukan diantaranya adalah kitab Tafsir al-Jalalain yang disusun oleh Jalaluddin al-Mahalli pada tahun 1459, dan kemudian dilanjutkan oleh muridnya Jalaluddin as-Suyuthi pada tahun 1505.
Berikut tafsiran surat al baqarah ayat 21 hingga ayat 22.
<>يا أَيُّهَا الناس أي أهل مكة اعبدوا وحدوا رَبَّكُمُ الذى خَلَقَكُمْ أنشأكم ولم تكونوا شيئا وَ خلق الذين مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ بعبادته عقابه ، (ولعلَّ ) في الأصل للترجي وفي كلامه تَعالى : للتحقيق
Baca Juga: Thaharah atau Bersuci, Inilah Dalilnya
021. (Hai manusia!) Maksudnya warga Mekah, (Sembahlah olehmu) dengan bertauhid atau mengesakan (Tuhanmu yang telah menciptakanmu) padahal sebelum itu kamu dalam keadaan tiada (dan) diciptakan-Nya pula (orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa), artinya terpelihara dari siksa dan azab-Nya yakni dengan jalan beribadah kepada-Nya. Pada asalnya 'la`alla' mengungkapkan harapan, tetapi pada firman Allah berarti menyatakan kepastian.
Baca Juga: Harga Beras Beroket, Emak-emak Bogor Serbu Beras Murah
<>الذى جَعَلَ خلق لَكُمُ الأرض فِرَاشاً حال بساطا يُفْتَرَشُ لا غاية في الصلابة أو الليونة فلا يمكن الاستقرار عليها والسماء بِنَاءً سقفاً وَأَنزَلَ مِنَ السماء مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ أنواع الثمرات رِزْقاً لَّكُمْ تأكلونه وتعلفون به دوابكم فَلاَ تَجْعَلُواْ للَّهِ أَندَاداً شركاء في العبادة وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ أنه الخالق ولا يخلقون ولا يكون إلهاً إلا من يَخْلُقُ .
022. (Dialah yang telah menjadikan) menciptakan (bagimu bumi sebagai hamparan), yakni hamparan yang tidak begitu keras dan tidak pula begitu lunak sehingga tidak mungkin didiami secara tetap (dan langit sebagai naungan) sebagai atap (dan diturunkan-Nya dari langit air hujan lalu dikeluarkan-Nya daripadanya) maksudnya bermacam (buah-buahan sebagai rezeki bagi kamu) buat kamu makan dan kamu berikan rumputnya pada binatang ternakmu (maka janganlah kamu adakan sekutu-sekutu bagi Allah), artinya serikat-serikat-Nya dalam pengabdian (padahal kamu mengetahui) bahwa Dia adalah pencipta, sedangkan mereka itu tidak dapat menciptakan apa-apa, maka tidaklah layak disebut dan dikatakan tuhan.***
Artikel Terkait
Spektakuler! Hotman Paris Hutapea Prediksi Tepat, Teddy Minahasa Selamat dari Hukuman Mati
Waspada! Wabah Antraks Mematikan Masyarakat Diimbau Hindari Menyembelih Hewan Sakit
Aksi Mabuk-Mabukan Meresahkan Warga: WNA Malaysia Ditangkap di Tanjung Perak
Bareskrim Polri Siap Berkoordinasi dengan PPATK Terkait 289 Rekening Milik Panji Gumilang
Sipir Lapas Kelas I Kesambi Cirebon Diberi Penghargaan Setelah Gagalkan Penyelundupan Narkoba
36 Santri Penerima Beasiswa LAZISNU Kunjungi PBNU
KPU Bogor Imbau Penyegeraan Kelengkapan Syarat Bacaleg
Harga Beras Beroket, Emak-emak Bogor Serbu Beras Murah
Diduga Karena Ngantuk, Supir Tabrak Tiang Listri di Bogor
Miris, Ribuan Warga Bogor Masih Tempati Huntara