Bogor Times-Syekh H Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad dan Syekh KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom) yakni tiap tahun kerap kali menyelenggarakan Shalat Sunat Lailatul Qadar.
Pastinya, pelaksanaan tersebut dilakukan di tiap Bulan Ramadhan.
Bulan suci Ramadhan 1445 H sudah melebih dari separuh perjalanan dan akan memasuki sepuluh hari terakhir. Biasanya, umat islam akan semakin giat dalam melaksanakan ibadah di sepuluh hari tersebut terutama pada tanggal ganjil, sebab mereka sedang berburu dan mendambakan malam seribu bulan atau malam Lailatul Qadar.
Baca Juga: Suara Bulat Golkar, Mantap Menangkan Jaro Ade dalam Pilbup 2024
Baca Juga: Suara Bulat Golkar, Mantap Menangkan Jaro Ade dalam Pilbup 2024Baca Juga: Cara Mudah dan Simpel Cek Biaya Tol Online di Mudik 2024: BPJT, Jasa Marga, dan Google Maps
Baca Juga: Ketika Mudik, Shalat Jama’ Qashar di Kampung Halaman, Bolehkah?
Baca Juga: Hujan Beserta Angin Terjang Bogor, Jalan Mayor Oking Banjir
Baca Juga: Waduh.. Gangster Keluyuran Tenteng Senjata Tajam Tengah Malam, Warga Ciawi Bogor Geram
Mengenai hal tersebut, Pondok Pesantren Suryalaya mengeluarkan edaran terkait Tata cara pelaksanaan shalat sunat Laila Al-Qadar (Lailatul Qadar) bulan Ramadhan 1445 H/2024 M.
Dalam edaran tersebut dituliskan, ada satu shalat sunat yang biasa dilaksanakan oleh Syekh H Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad dan Syekh KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom) yakni Shalat Sunat Lailatul Qadar.
Shalat sunat tersebut juga berdasarkan keterangan kitab Nazhah Al Majalis yang juga sesuai dengan maklumat Musryid TQN Pontren Suryalaya KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin Nomor: 105.PPS.II.1996 yang ditandatangani pada 5 Februari 1996 M atau yang bertepatan dengan 15 Ramadhan 1416 H.
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Sunat Lailatul Qadar
Waktu: Mulai dari tanggal 21 Ramadhan sampai akhir Ramadhan dilaksanakan setelah shalat Isya atau boleh setelah shalat sunat taraweh
Niatnya:
أُصَلِّى سُنَّةً لَيْلَةُ الْقَدَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى