Bogor Times-Dalam kitab Ihya Ulumiddin karya ulama besar Imam Al Gozali terdapat kutipan ayat Surat Al-Fatah ayat 26. Dalam ayat itu Allah dengan tegas mencela kesombongan orang kafir sebagai kesombongan jahiliyah yang berasal dari perasaan marah yang batil.
Selain itu juga Allah memuji umat Islam karena ketenangan diri yang Allah turunkan kepada orang-orang yang beriman.
إِذْ جَعَلَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ
Artinya, “Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang yang beriman,” (Surat Al-Fatah ayat 26).
Ulama bernama lengkap Abu Hamid Muhammad Bin Muhammad Al-Ghazali itu juga mengutip beberapa hadits tentang keutamaan menahan diri ketika marah.
وروى أبو هريرة أن رجلا قال يا رسول الله مرني بعمل وأقلل قال لَا تَغْضَبْ ثم أعاد عليه فقال لَا تَغْضَبْ
Artinya, “Sahabat Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa seorang sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, perintahkan aku sebuah amalan dan sedikit saja?’ ‘Tahan marah,’ jawab Rasulullah saw. Ia pun mengulangi permintaannya. Rasul pun menjawab, ‘Tahan marah,’” (HR Bukhari).
Amalan ringan yang sangat penting untuk dipegang.
وقال ابن عمر قلت لرسول الله صلى الله عليه و سلم قل لي قولا وأقلله لعلي أعقله فقال لَا تَغْضَبْ فأعدت عليه مرتين كل ذلك يرجع إلى لَا تَغْضَبْ
“Sahabat Ibnu Umar ra bertanya, ‘Wahai Rasulullah, katakan padaku sebuah perintah dan sedikit saja agar dapat kupegang?’ ‘Tahan marah,’ jawab Rasulullah saw. ‘Kuulangi lagi dua kali.’ Setiap pertanyaan Rasulullah saw kembali menjawab, ‘Tahan marah,’” (HR Abu Ya‘la).
Terjauh dari murka Allah.
وعن عبد الله بن عمرو أنه سأل رسول الله صلى الله عليه و سلم ماذا ينقذني من غضب الله قال لَا تَغْضَبْ
Artinya, “Dari Abdullah bin Amr ra bahwa ia bertanya kepada Rasulullah saw, ‘(Wahai Rasulullah), apa yang dapat menyelamatkanku dari murka Allah?’ ‘Tahan marah,’ jawab Rasulullah saw,” (HR At-Tabarani dan Ibnu Abdil Barr).
Orang kuat dan perkasa yang sejati.
وقال ابن مسعود قال النبي صلى الله عليه و سلم مَا تَعُدُّوْنَ الصُّرْعَةَ فِيْكُمْ قلنا الذي لا تصرعه الرجال قال لَيْسَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَه عِنْدَ الغَضَبِ