Bogor Times- Selain sebagai minuman sehari-hari. Kopi juga diyakini sebagai sumber inspirasi.
Karenanya, jutaan manusia di dunia ini memilih untuk menjadi pecinta kopi ini.
Untuk mengenal kopi lebih dekat. Berikut kami sajikan tulisan Moh Nasirul Haq yang mengupas soal kopi.
Baca Juga: Minum Jus Nanas Cara Jitu Sembuhkan Diabetes
Kopi merupakan minuman yang sangat nikmat disajikan dalam segala kondisi. Kopi juga memiliki cita rasa yang khas yang sangat melekat di penikmatnya. Kopi juga terbukti mengandung unsur kimia yang bisa menolak rasa kantuk dan sangat berfaedah sekali bagi orang yang ingin bergadang atau memiliki aktifitas malam hari.
Namun taukah Anda bahwa kopi adalah minuman para sufi? Dan taukah Anda bahwa para Ulama yang berkomentar tentang kopi?
Di antara ulama yang saya temukan komentarnya dalam kajian saya seperti yang dikutip oleh Al Allamah Abdul Qodir Bin Muhammad Al Jaziry Dalam kitabnya Umdatus Shofwah fi Hukmil Qohwah, banyak ulama yang berfatwa hukum kebolehan meminum kopi seperti Syidi Syeh Zakariya Al anshori, Syidi Syeh Abdurrohman Bin Ziyad , Syidi Syeh Zarruq Al Maliki Al Maghribi, Syidi Abu Bakar bin Salim Attarimi, dan Syidi Syeh Abdulloh Al Haddad.
Nama-nama yang telah disebut di atas merupakan tokoh-tokoh besar sufi. Tidak hanya berfatwa bahkan banyak juga ulama yang telah mengarang kitab yang isinya membahas khusus mengenai hukum kopi dan faidah Meminum kopi, di antaranya Sayyid Al Allamah Abdurrohman bin Muhammad Al Aidrus dalam Risalah Inusi as-Shofwah bi Anfusi al-Qohwah, juga Al Imam Al Faqih Syeh Bamakhromah mengarang syair tentang kopi yang Syairnya di komentari oleh banyak ulama.
Lalu dari Indonesia juga ada Al-Allamah Syeh Ikhsan Jampes Kediri dalam kitabnya Irsyadul Ikhwan fi Syurbil Qohwah wa Addukhon, juga Syeh abdul Qodir Bin Syekh dalam kitab Shofwatu As Shofwah fi Bayan hukmil Qohwah. Juga dijelaskan dalam kitab Tarikh Ibnu Toyyib mengenai keutamaan Kopi. dan banyak lagi ulama yang menjelaskan tentang kopi. Pasti kita penasaran kenapa para ulama bahkan para sufi mengistimewakan kopi? Coba kita lihat komentar Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami ;
اعلم ايها القلب المكروب القهوه لها اهل الصفاء لبة للأسرار للأكدار لها ال الصفاء لبة للأسرار للأكدار اختلف لها اولا اصل ا ا ا ا ان للوسائل المقاصد ا للخير انت العكس افهم الأصل
Baca Juga: Sholawat Nariyah, Isi Teks Arab, Latin dan Terjemah
Lalu ketahuilah duhai hati yang bahwa kopi ini telah dijadikan oleh Ahli shofwah (orang yang bersih bersih) sebagai pengundang akan datangnya cahaya dan rahasia Tuhan, penghapus pemandangan. Para ulama berbeda pendapat akan kehalalannya, namun hasil yang diunggulkan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Syarhul Ubab setelah penjelasan bahwa usul kopi di awal abad kesepuluh hijriyah memandang dari Qoidah 'bagi perantara menjadi hukum tujuan' maka selama kopi ini bermanfaat maka mendapatnya begitu juga sebaliknya, maka fahami asalnya."
Begitu juga hasil penelitian saya juga selama di Yaman Khususnya yang saya lihat sendiri di daerah Mukalla, Tarim, Sihr dan Seiyun ketika saya menghadiri Majlis-Majlis Ilmu, ba'da tarawih ataupun Majlis Sholawat dan Hadroh saya mendapati semuanya menghidangkan kopi sambil membaca Qosidah.
Memang jelas sekali bahwa Ulama Sufi ketika menikmati kopi lain adalah agar supaya bisa menolak rasa ngantuk akan beribadah dan menjadikan tubuh bersemangat untuk berdzikir kepada Allah SWT. Dalam Diwan Syekh Bamakhromah beliau berkata ;