BogorTimes - Kesungguhan seorang hamba dalam mencari ilmu dalam setiap Aktivitas kehidupan nya, itu adalah dasar yang kokoh dan harus benar benar di tanamkan jika ingin meraih nya, sebab apa, menuntut ilmu sangat lah penting dan harus di raih sampai bersusah payah sekalipun membutuhkan waktu yang panjan mempunyai bekal dalam mencari dan memiliki guru yang benar dalam mengajarkan nya, dengan kata lain guru tersebut ahli di bidang ke ilmuan nya dan memiliki kebijaksanaan dalam menghadapi murid murid nya, dan itulah pondasi yang harus di tanam kan sejak dini, kata Imam As Syafii.
Karena saking penting mencari ilmu dalam Aktivitas kehidupan, oleh karena nya hal itu menempati posisi kedua dalam hidup yang di ajarkan dan perlu di tanam sedalam dalam nya, ini lah pandangan hidup mecari ilmu, menurut Imam As-Syafi’i setelah segala kewajiban, termasuk shalat lima waktu, puasa Ramadhan, zakat, ibadah haji, membayar utang, dan kewajiban lainnya.
وقال ما تقرب إلى الله تعالى بشئ بعد الفرائض أفضل من طلب العلم
Artinya, “Imam As-Syafi’i berkata, ‘Tiada ibadah yang lebih utama setelah shalat wajib daripada menuntut ilmu.’” (An-Nawawi, Al-Majmu': 33).
Baca Juga: Wow! Pelakor Tak Diakui Umat Oleh Nabi
Imam As-Syafi’i mengatakan, “Aktivitas menuntut ilmu lebih utama dari pada shalat sunnah.” Lain waktu, ia mengatakan, 'Mereka yang ingin sekali meraih dan mengejar dunia, ia harus dengan ilmu. Demikian juga mereka yang ingin meraih kesuksesan di akhirat.
"وقال ما أفلح في العلم إلا من طلبه بالقلة
Artinya, “Imam As-Syafi’i berkata, ‘Tiada yang beruntung dalam menuntut ilmu kecuali orang yang mengejarnya secara total.’” (An-Nawawi, Al-Majmu': 33).
Menurutnya, jika kita lebih dalam menggali makna dalam kehidupan sehari hari, sebenar nya ini sangat lah terkait Surat Al-Ashr jika semua manusia sedikit saja memahami arti kehidupan ini, terutama dalam kaitannya dengan menuntut ilmu. Banyak orang melewatkan waktu percuma tanpa menuntut ilmu. Mereka adalah orang yang merugi.
Baca Juga: Bahaya! Jangan Coba-coba Merokok Sebelum Kenali Hukum Rokok dan Berhentilah
Imam As-Syafi’i membagi malamnya menjadi tiga waktu. Sepertiga pertama digunakan untuk menulis. Sepertiga kedua dipakai untuk shalat sunnah. Sepertiga terakhir dimanfaatkan untuk istirahat malam.
Imam As-Syafi’i merupakan peletak dasar mazhab fiqih Syafi’i, satu dari empat mazhab berpengaruh yang menentukan praktik beragama di dunia hingga hari ini. Bahkan, mazhab Syafi’i merupakan mazhab yang diikuti oleh sebagian besar umat Islam hari ini di dunia. Wallahu a‘lam.***