Bogor Times - Mantan. Tidak semua mantan gampang dilupakan begitu saja, kadang ada yang sulit melupakan mantan, karena kebersamaanya sudah lama, nyaman dan cinta yang sudah melekat tetapi takdir tidak berpihak, yang akhirnya menjadi murung dan terus memikirkannya.
Tidak sedikit bahkan yang sudah menikah, terkadang dalam perasaanya terbelah dua, antara ke istri dan masih memikirkan sang mantan.
Bahkan hal tersebut bisa merusak rumah tangga itu sendiri, karena tidak fokus terhadap pasanganya ataupun mencuri - curi kesempatan untuk bertemu sang mantang, yang pada akhirnya malah emnjadi percekcokan dan merusak keharmonisan rumah tangga yang tengah dijalani.
Ketika berbicara cinta kadang memang sulit dimengerti, bagai kisah jaman dulu Lyalia dan Majnun,seorang pemuda yang bernama Qwais atau Majnun tergila - gila akan sosok layla sampai akhir hayatnya tidak sedikitpun melupakan gadis yang bernama lyla tersebut.
Ada pula yang mengatakan, cinta bukan benda mati, melainkan sesuatu yang harus diperjuangkan. Sehingga bila seorang suami atau istri sudah mulai tak cinta kepada pasangannya, mereka harus berjuang bagaimana caranya agar mampu menumbuhkan dan menyuburkan kembali cinta itu di antara mereka.
Lantas bagaimana seorang yang terlanjur diuji dengan rasa cinta kepada orang yang bukan pasangannya? Adakah tuntunan Rasulullah ﷺ untuk memperbaiki hatinya? Sebab, bila dibiarkan, ia justru akan memutus tali perkawinan dan merusak bangunan rumah tangga yang sudah ia bina.
Berbicara masalah hati, Rasulullah ﷺ pernah memberikan gambaran, “Sesungguhnya hati bani Adam yang berada di antara dua jari Dzat Yang Maha-Rahman itu bagaikan satu hati saja. Dia selalu mengubah-ubahnya sesuai dengan kehendak-Nya,” (HR al-Tirmidzi).
Baca Juga: Kabar Gembira BPJS Ketenagakerjaan Buka Pendaftaran Gratis Bagi Lembaga Keagamaan.
Karena itu, ketika seseorang merasa kesulitan untuk mengendalikan hatinya, maka pasrahkanlah kepada Dzat yang maha-membolak-balikkannya, yakni Allah subhanahu wata'ala.
Masih soal hati, dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ menyatakan, “Hati itu ibarat satu lembar bulu di atas tanah yang kosong. Ia terombang-ambing oleh angin, sehingga mudah terbolak-balik.” (HR. Ahmad).
(Yâ muqallibal qulûb tsabbit qalbî ‘alâ dînika).
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu” (HR al-Nasai’).
Baca Juga: Libur Nasional dan Cuti Bersama 2022 Telah Ditetapkan, Cek Daftar Harinya.
Setelah berdoa itu, Rasulullah ﷺ kemudian menyambungnya dengan doa dari Al-Qur’an: