Bogor Times - Penyakit hati riya adalah suatu perbuatan yang bertujuan agar dilihat oleh orang lain.
Penyakit hati riya sendiri merupakan salah satu penyakit yang ada didalam hati manusia.
Penyakit hati riya bisa terjadi dalam setiap perbuatan apapun termasuk ketika melakukan ibadah.
Penyakit hati riya’ dengan ibadah menurut KH. Muhammad Zaini Ghani (Abah Guru Sekumpul) dalam buku 17 Maksiat Hati yang disusun oleh Shabri Shaleh Anwar, yaitu saat hatinya tidak mau mengerjakan ibadah dalam keadaan sendiri.
Hobinya adalah beribadah bersama-sama dengan orang ramai. Ketika dalam ramai ia mau beribadah, sementara jika dalam keadaan sendiri, dia perai (libur) beribadah.
Baca Juga: Opsi Hukuman Mati Bagi Maling Uang Rakyat atau Koruptor
Riya’ sungguh dosa hati yang sangat berbahaya sebab dapat memakan habis pahala yang dibuatnya. Bahkan pelakunya yaitu orang yang melakukan ibadah dengan maksud agar dilihat orang lain, maka dia dapat terjerumus ke dalam perbuatan syirik. Sabda Rasulullah SAW:
Qutaibah menceritakan kepada kami, Abu Khalid Al Ahmar menceritakan kepada kami dari Hasan bin Ubaidillah dari Sa'ad bin Ubaidah: Sesungguhnya Ibnu Umar pernah mendengar seorang laki-laki berkata, "Tidak, demi Ka'bah." Maka Ibnu Umar berkata, "Tidak boleh bersumpah dengan selain nama Allah, sebab sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah kafir atau syirik"." Shahih: Al Irwa (2561) dan Ash-Shahihah (2042).
Baca Juga: Opsi Hukuman Mati Bagi Maling Uang Rakyat atau Koruptor
Untuk menjauhkan riya itu sendiri ada caranya, yaitu dengan memperbanyak ibadah dalam waktu sendiri, ketika dalam keadaan ramai cukuplah sekedarnya saja.
Bangunkan sifat ikhlas di dalam hati. Sebab orang yang berbuat ikhlas akan senantiasa jauh dari riya, sehingga ia akan melakukan segala upaya untuk menyembunyikan amal ibadahnya dihadapan manusia.allu
Baca Juga: Tidak Semua Ilmu Wajib Dipelajari, Ilmu Hal Menurut Kitab Talim Muta allim Thariq at Ta allum
Melakukan hal tersebut tidak bisa langsung sekaligus, karena cukup berat, sebab setan tidak akan ridho jika kita keluar dari sifat riya, namun kerjakanlah secara sabar dan perlahan dari suatu hal yang terkecil sehingga jika sudah berhasil melakukan yang terkecil bisa ke yang agak besar sehingga sampai di puncak ikhlas. Allah SWT pasti akan menolong.***