Bogor Times- Umat muslimin pastinya tak asing dengan nama Rabiah al Adawiyah. Ia adalah ulama sufi perempuan yang sangat disegani dalam sejarah peradaban Islam.
Saking istimewanya sufi ini banyak kajian hingga leterasi yang mengulas sang sufi. Termasuk soal ajaran cinta (mahabbah).
Selain Jalaluddin Rumi, Rabiah al Adawiyah adalah seorang sufi yang mengusung mazhab cinta atau mahabbah. Cintanya kepada Allah begitu dalam dan kuat. Sehingga ia tidak mampu mencintai yang lainnya karena cintanya hanya untuk Allah.
Baca Juga: Kisah Baduwi Songong, Tarik Selendang atau Surban Rosulullah
Baca Juga: Alhamdulilah, Jembatan Cikarang Singasari Jonggol Akan Diperbaiki
Baca Juga: Prihatin Stunting, Kopri PMII Cabang Kota Bogor Ambil Peran Aktif di Bunda Peduli Stunting
Rabiah menyembah Allah dengan dasar cinta (hubb), bukan karena takut atau harap (roja’ dan khauf) sebagaimana kebanyakan orang.
Karena saking cintanya kepada Allah, Rabi’ah pernah berujar bahwa ia tidak mendambakan surga dan tidak takut kalau dimasukkan neraka.
Rabi’ah dikenal sebagai sebagai hamba yang sangat patuh dan taat kepada Allah. Bahkan, setiap hembusan nafasnya selalu diiringi dengan dzikir kepada Allah.
Baca Juga: Hukum dan Tatacara Shalat Sunah Tawaf
Dalam urusan beribadah kepada Allah, ia adalah orang sangat istiqomah. Ketaatan yang begitu tinggi kepada Allah membuatnya dikenal sebagai waliyullah (wali Allah).
Memang, ada ungkapan bahwa hanya wali Allah yang mengetahui wali Allah lainnya (la ya’riful wali illa wali).
Rabi’ah juga memiliki cerita dan kisah yang menggambarkan karomahnya. Berikut adalah sejumlah karomah yang dimiliki oleh Rabi’ah al-Adawiyah sebagaimana yang tercantum dalam buku Rabi’ah; Pergulatan Spiritual Perempuan karya Margaret Smith.