Bogor Times- Sering kali kucing menjengkelkan. Terutama binatang itu mencuri makanan. Namun, Agama Islam mewajibkan untuk memuliakan hewan tersebut.
Merujuk pendapat Imam Ibnu Hajar al-Haitami, memuliakan kucing hukumnya sunnah. Jika ada seseorang memiliki kucing, maka harus memberikan makan kepadanya jika kucing tersebut tidak bisa mencari makan sendiri.
Berangkat dari kisah Rasulullah tentang seseorang yang memelihara kucing tapi tidak memberinya makan sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar:
Baca Juga: Ikut Serta dalam Gerakan Antar Umat Beragama, GP Ansor: Ini Bagian dari Penerapan Syariah
Baca Juga: Webinar KPI UIKA Undang Selebgram Dalam Pentingnya Belajar Komunikasi Dalam Islam
Baca Juga: Peringati Tahun Baru Islam, Kelompok KKN-Demik 19 Adakan Perlombaan
امْرَأَةٌ ا اتَتْ ا، لَتْ ا النَّارَ، الَ: الَ: اللَّهُ لَمُ: لاَ ا لاَ ا ا، لاَ لْتِهَا، لَ
Artinya: “Ada seorang wanita disiksa karena kucing yang ia kurung sampai mati, sehingga menjadikan wanita tersebut masuk neraka. Kepada wanita itu, dikatakan 'Kamu tidak memberinya makan, kamu juga tidak memberinya minum saat kau kurung dia, tidak pula kamu sehingga dia bisa makan serangga',”
Saking cintanya Rosulullah, seorang sahabat yang menjadi cinta dan memuliakan kucing yang diganti namanya Abu Hurairoh.
Baca Juga: Boleh Onani dalam Islam, Simak Ketentuannya
Baca Juga: Satu Atap Dua Istri, Haram Dalam Islam, Simak Penjelasannya
Baca Juga: Nama Terbaik Untuk Anak, Simak Cara Syariat Islam dalam Penamaan Anak
Beliau adalah aalah satu sahabat yang paling banyak meriwayatkan haditsnya adalah Abu Hurairah.
Sahabat satu ini menceritakan hadits Nabi sebanyak 5.374 riwayat. Hurairah merupakan bentuk kecil (tashghir) dalam gramatika Arab dari kata hirrun yang memiliki arti kucing kecil.
Awalnya pemilik nama Abu Hurairah adalah Abdusy Syams. Setelah ia mengenal Rasulullah namanya diganti oleh Nabi menjadi Abdurrahman. Di kemudian hari, Rasul melihat Abdurrahman sedang merawat dan bermain-main bersama kucing kecil yang pernah ia pungut.