Bogor Times - Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang bhinneka dan negeri yang beraneka ragam.
Terdiri dari agama yang bermacam-macam Suku yang beragam, Bahasa juga banyak sekali di Indonesia.
Bahasa daerah yang ada di Indonesia sekitar 750 bahasa, sebagian bahasa sudah punah, tetapi masih banyak yang bertahan.
Baca Juga: PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Cibinong Gelar MAKESTA Angakatan Ke-III
Di tengah keragaman itu, Indonesia masih bisa Bertahan. Masih berdiri kokoh sebagai suatu bangsa.
Menurut Cendikiawan Muslim Indonesia, Profesor Dr. Buya Syafii Maarif, bangsa ini masih bisa bertahan, karena masih menjunjung tinggi budaya dan toleransi. Itulah aset dan modal utama bangsa ini.
Toleransi itu artinya, kita bisa berbeda dalam persaudaraan. Dan bersaudara dalam perbedaan.
Baca Juga: Munas NU Fiks Tanggal 25-25 September 20021
demikian, juga ada yang sukar bertoleransi. Mengaku dirinya paling benar jika dia beragama, dia mengklaim agamanya saja yang paling benar.
Sejatinya setiap orang boleh saja begitu, tetapi penting dicatat juga hak orang lain untuk yang sama.
Bahkan sebenarnya, orang yang tak punya agama sekalipun tak boleh dipersekusi dan musuhi. Selama ia sebagai warga negara wajib menghormati konstitusi dan UUD 1945.
Baca Juga: Memperingati Kematian Munir, Puan Cilacap : Kekerasan Terhadap Wanita Harus Dihentikan
Penting dicatat, toleransi itu adalah sunnah Allah. Artinya itu memang ada. Perbedaan itu merupakan suatu ketetapan Allah. Yang dianugerahkan pada manusia.
Terkait dalam agama, setiap warga negara bebas memeluk agama dan kepercayaan masing-masing.