Bogor Times - Shalat sunnah adalah shalat yang dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak akan mendapat dosa.
Walaupun shalat sunnah mendapatkan pahala tetapi ada waktu-waktu yang diharamkan apabila mengerjakannya.
Berikut ini adalah waktu-waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat sunnah.
Baca Juga: Sayyid Al Habib Ali Al Jufri Kabarkan, Habib Thohir Al Athos Diculik
Dilansir Bogortimes.com dari channel YouTuobe NU Online yang diunggah pada Jumat 15 Oktober 2021.
1. Pada saat matahari terbit sampai matahari naik kira-kira setinggi tombak, apabila sudah setinggi tombak maka diperbolehkan untuk shalat
2. Pada waktu matahari tepat di atas kepala (istiwa') sampai matahari bergeser sedikit ke arah barat selain di hari Jumat.
Baca Juga: Sebar Hoaks, Direktur TV Swasta Ditangkap Kapolda Metro
Adapun di hari Jumat, seseorang bebas melaksanakan shalat sunnah pada waktu ini.
3. Ketika matahari berwarna kekuning-kuningan sampai dengan tenggelam
Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Baca Juga: Mahasiswa Korban Bantingan Polisi Kini Sulit Menoleh, Simak Kabar Terkini Muhammad Fauriz Amrullah
ثلاث ساعات كان رسول الله صلى الله علیہ وسلم ينهانا أن نصلي فيهن، أو أن تقبر فيهن موتانا حين تطلع الشمس بازغة حتّى ترتفع، وحين يقوم قائم الظهيرة حتى تميل الشمس، وحين تضيف الشمس للغروب حتى تغرب
"Ada tiga waktu, Rasulullah melarang kita shalat dan mengubur jenazah: pada saat matahari terbit sampai naik, ketika unta berdiri di tengah hari yang sangat panas sampai matahari condong (ke arah barat), dan waktu matahari menuju terbenam hingga terbenam,"
(HR Muslim)
Baca Juga: PC PMII Kota Bogor Kecam Tindakan Polisi Smackdown Mahasiswa di Tangerang
Artikel Terkait
PC PMII Kota Bogor Kecam Tindakan Polisi Smackdown Mahasiswa di Tangerang
Mahasiswa Korban Bantingan Polisi Kini Sulit Menoleh, Simak Kabar Terkini Muhammad Fauriz Amrullah
Raffi Ahmad Jadi Buah Cibiran Netizen, Ade Londok Menagih Janji Tak Kunjung Pergi Umrah.
Sebar Hoaks, Direktur TV Swasta Ditangkap Kapolda Metro
Sayyid Al Habib Ali Al Jufri Kabarkan, Habib Thohir Al Athos Diculik