Bogor Times- Dalam terminologi Islam, istilah yang dekat dengan kerukunan umat beragama adalah ‘Tasamuh’ yang berarti toleransi. Konsep toleransi beragama dalam Islam bukanlah membenarkan semua ajaran agama dan keyakinan yang adam karena ini merupakan persoalan akidah dan keimanan yang harus dijaga dengan baik oleh setiap muslim.
Toleransi antar umat beragama hanya menyentuh ranah sosial yaitu mengakui keberagaman keyakinan dan kepercayaan di masyarakat tanpa saling mencampuri urusan keimanan, kegiatan, tata cara dan ritual peribadatan agama masing-masing.
Manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan berbeda-beda. Dalam firman Allah disebutkan.
Baca Juga: Pc PMII Kabupaten Bogor Gelar Goes to Pesantren
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: Wahai manusia! sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat: 13)
Dalam Kitab Al-Mawa'izh Al-'Usfuriyah berisi nasihat-nasihat ringan, Syeikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury menukil salah satu hadis masyhur yang populer di kalangan penuntut ilmu.
Baca Juga: Proyek Samisade Dikebut, PMII: Hati-hati, itu Berpotensi Jadi Temuan BPK
عن عبد الله بن عمر رضي الله تعالى عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : الراحمون يرحمهم الرحمن، ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء.
Artinya: Dari Abdullah bin Umar RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Orang-orang yang pengasih akan dikasihi Allah Sang Maha Pengasih. Kasihilah siapapun di bumi maka yang di langit akan mengasihimu”.
Sebagai ketetapan Tuhan, pernyataan ini tentu harus diterima. Mereka yang tidak bisa menerima adanya keragaman sama dengan mengingkari ketetapan Tuhan.
Baca Juga: Asyik Ngobrol di Pinggir Rel KAI, Dua Remaja Renggang Nyawa
Tidak ada paksaan dalam beragama
Berdasar kebebasan nurani lahirlah kebebasan beragama, sebab sejak dini Al-Qur’an dan Sunnah menegaskan bahwa keberagaman harus didasarkan pada kepatuhan yang tulus kepada Allah. Al-Qur’an menjelaskan:
لا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 256)
Dalam menafsirkan ayat ini Ibnu Katsir menyatakan: “Janganlah kalian memaksa seorangpun untuk masuk Islam. Sebab, agama ini telah jelas semua ajaran dan bukti kebenarannya.
Artikel Terkait
Seorang Pemuda Asal Ciomas Bogor Berhasil Luncurkan Produk Sabun Cuci Piring
Bayi Diduga Hasil Zina, Gegerkan Warga Cileungsi
Awas penipuan !!! mengatas namakan Aplikasi Dana
Seorang Ibu Berjualan Untuk Membantu Sang Suami Mengstabilkan Perekonomian Keluarga
Asyik Ngobrol di Pinggir Rel KAI, Dua Remaja Renggang Nyawa
Presiden Jokowi Lakukan Kunjungan Kerja ke Sulawesi Utara
Proyek Samisade Dikebut, PMII: Hati-hati, itu Berpotensi Jadi Temuan BPK
Jangan Sembarang Buang Sampah B3, Kapolres: Sudah Kami Tahan Satu Orang
Uang Muka dan Titip Metitip dalam Rekuitmen Perumda Tirta Kahuripan Dipastikan Hoaks
PC PMII Kabupaten Bogor Gelar Goes to Pesantren