Kepala Cabang Disdik Jabar:Doktrin Budaya Tangkal Radikalisme

- Minggu, 24 November 2019 | 10:09 WIB
IMG_20191124_091105_resize_51
IMG_20191124_091105_resize_51


BOGOR TIMES, Kabupaten- Maraknya intoleransi dan tindakan radikalisme atas kelompok atau golongan tertentu, merupakan embrio tumbuhnya tindakan ekstrimisme dan terorisme. 





Indonesia dengan keberagaman suku, budaya hingga keyakinan, tidak membuat negara ini luput dari sasaran bertumbuhnya faham fundamentalisme. Namun, hal itu justru bisa sitangkal dengan kuatnya pemahanan budaya.





 Hal itu disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I, Bogor, Dadang Sufyan Saifullah dalam Acara Pekan Budaya Nusantara dalam rangka hari pahlawan dan guru, SMP Plus Pariwisata Cileungsi belum lama ini (22/11/2019). 





Menurutnya, pelajar dan umumnya generasi muda masa kini sebagai kelompok yang mudah dipengaruhi dan menirukan sikap dan perilaku dari kelompok tertentu, yang berkepentingan menyebarkan ajaran atau ideologinya. Aksi intoleransi dan radikalisme yang mengarah pada tindakan ekstrimisme, merupakan reaksi pribadi atas fenomena sosial yang terjadi. 





"Karena itu, pemahaman kebudayaan harus diperkuat. Khususnya jadi pelajar dan pemuda, "tukasnya.





Lebih lanjut Dadang menjelaskan, upaya mencegah ekstrimisme berbasis kekerasan harus dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif. Penanganan masalah ekstrimisme maupun radikalisme di Indonesia harus melibatkan semua pihak dan lembaga negara, untuk penanganan maupun pencegahan.





Dalam hal ini, media sosial kata Dadan menjadi salah satu alat untuk penyebaran faham radikalisme dan ekstrimisme, selain media konvensional lainnya. Bahkan lembaga pendidikan dan kelompok-kelompok anak muda menjadi lahan subur persemaian faham radikalisme dan ekstrimisme. 


Halaman:

Editor: Sanusi Wirasuta

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ramadhan Jadi Momentum Berbakti Pada Orang Tua

Rabu, 3 April 2024 | 06:00 WIB

Guru SDN Cogreg 02 Terbaik Se-Kecamatan Parung

Selasa, 5 Maret 2024 | 19:52 WIB
X